SOLOPOS.COM - Kondisi jalan dan rumah roboh di perumahan elite Permata Puri Ngalian Semarang, Jawa Tengah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Jalan di Perumahan Permata Puri, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, amblas atau longsor akibat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang, Jumat (5/4/2024) malam. Amblasnya jalan di perumahan elite itu membuat satu rumah milik Ahmad Subaidi, 54, roboh.

Terlihat, rumah Ahmad kini tinggal tersisa 3/4 bangunan. Di sekitar lokasi jalan amblas dan rumah roboh telah ditutup dengan asbes-asbes bertuliskan “sedang dalam konstruksi”.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Warga Watuwila Perumahan Permata Puri, Agus, mengatakan amblasnya rumah itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Kala itu, pihak pengembang lantas menutup bekas longsoran dengan terpal meski masih diguyur hujan.

“Tadi malam langsung ditutupin itu [terpal], pas hujan itu karyawannya pada nutupin,” kata Agus di lokasi kejadian, Sabtu (6/4/2024).

Agus berharap pihak pengembang dapat segera menutup lubang menganga sedalam 12 meter itu segera. Sebab, ia khawatir bila lubanh itu semakin membesar dan menyebabkan rumah-rumah lainnya roboh.

“Pinginya ya cepat dibetulkan khawatir lama-lama sampai sini [Watuwila],” harapnya.

Warga lainya, Wanto, 40, mengaku mendengar bunyi grek-grek disusul rumah miring. Ia lantas bergegas mengabadikan hingga akhirnya videonya viral di media sosial (medsos).

“Awalnya saya denger suara dulu, makanya saya bisa ngerekam ini [kejadian]. Bunyinya kan grek-grek-grek prosesnya itu lo, miring dulu terus jatuh,” terangnya.

Wanto mengaku sempat histeris karena khawatir menimpa rumah yang berada di Jalan Watuwila. Sebab, masih banyak warga yang berada di dalam rumah kala kejadian.

Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam robohnya rumah elite di perum Permata Puri itu. Sebab, sejak amblas pada awal Maret lalu, pihak pengembang telah mengungsikan pemilik rumah dan dua rumah lainnya.

“Sudah mengungsi, sejak amblas awal sudah diungsikan ke perumahan depan (Pak Ahmad). Kalau rumah yang di samping rumah Pak Ahmad dan di belakangnya sudah juga diungsikan semua,” bebernya.

Terpisah, Ketua RT 5 RW 08, Andi Arfianto, menceritakan sebetulnya jalan yang amblas tersebut dahulunya adalah jalan air atau aliran sungai. Namun, oleh pengembang diuruk dan dibuat gorong-gorong sebagai akses menuju perumahan lain yang dibangun.

“Di bawah adalah jalur aliran air jadi tergerus. Pastinya urugan tadinya aliran sungai terus dibikin gorong-gorong. Gorong -gorong enggak kuat apalagi dulu kan untuk lalu lalang kendaraan berat pembangunan apartemen,” tutup Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya