SOLOPOS.COM - Bangunan Hotel Dibya Puri di Jl. Pemuda, Semarang, tengah direnovasi, Minggu (20/10/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Tampil berbeda dengan hotel-hotel masa kini, hotel bekas peninggalan zaman penjajahan dibangun dengan arsitektur Eropa klasik. Hotel bekas peninggalan zaman kolonial itu pun saat ini masih kokoh berdiri dan menjadi hotel tertua di sejumlah daerah, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).

Seperti yang diketahui, hotel sudah ada di Indonesia sejak negara ini masih dikuasai kolonial Belanda. Sekarang ada beberapa bangunan hotel peninggalan era Hindia Belanda yang masih beroperasi dan tentu saja nilai sejarahnya sangat tinggi.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kendati demikian, ada juga beberapa hotel tua itu yang saat ini sudah berhenti beroperasi. Kendati demikian, bangunan hotel itu masih kokoh berdiri hingga saat ini.

Berikut lima hotel tertua di Jawa Tengah, yang sudah ada sejak zaman kolonial atau penjajahan Belanda:

1. Hotel Inna Dibya Puri

Hotel Inna Dibya Puri merupakan satu di antara hotel tertua di Jawa Tengah, yang terletak di Kota Semarang. Hotel ini dulu menyandang predikat sebagai yang termewah di Semarang dan dikenal dengan nama “Du Pavillion”. Berlokasi di Jalan Pemuda No.11, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, hotel ini bukan sembarang hotel. Pasalnya, Inna Dibya Puri menjadi saksi Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Bangunan yang didirikan pada 1847 awalnya merupakan vila berlantai dua. Kemudian dikembangkan menjadi hotel. Nilai sejarah dari hotel ini adalah pemakaiannya untuk menyambut tamu-tamu yang akan menghadiri perhelatan berbentuk pameran yang diberi nama Koloniale Tentoonstelling pada tahun 1914.

Setelah Indonesia merdeka, hotel ini berganti-ganti nama pemilik. Kini, hotel Dibya Puri menjadi milik PT. Natour, BUMN yang khusus mengurus hotel nasionalisasi tinggalan Belanda.

Sayangnya, hotel tertua di Jawa Tengah ini saat ini sudah tidak beroperasi dan telah lama mangkrak. Namun, kabarnya hotel ini akan kembali dioperasikan setelah adanya renovasi dari PT Natour pada Oktober 2019 lalu.

2. Hotel Candi Baru

Hotel tertua peninggalan zaman sejarah ini bernama Hotel Candi Baru, yang terletak di Jalan Rinjani No 21, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah. Didirikan pada tahun 1919 dan telah mengalami beberapa kali pergantian nama. Pergantian nama tersebut dikarenakan hotel ini sempat bergonta-ganti kepemilikan. Menurut sejarahnya, di era penjajahan Belanda, Hotel Candi Baru ini adalah milik wiraswasta yang berasal dari Belanda bernama Van Demen Wars yang mana hotel ini bernama Hotel Bellevu.

Pada tahun 1942, hotel ini pernah juga jatuh ke tangan Jepang dan selanjutnya berganti nama menjadi Hotel Sakura. Namun, setelah berakhirnya Peran Dunia II, hotel dua lantai ini kembali lagi ke tangan pemiliknya.Dan akhirnya pada tahun 1961 dilakukan perubahan nama dari NV Hotel Bellevu menjadi PT Hotel Candi Baru.

3. Pati Hotel

Pati Hotel merupakan salah satu hotel tertua di Jawa Tengah (Jateng). Pati Hotel merupakan hotel pertama di Kabupaten Pati. Tempat penginapan ini juga menyimpan sejarah bangsa melawan penjajah Jepang dan Belanda yang saat ini masih megah berdiri di Jalan Jenderal Sudirman No.60, Plangitan, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Hotel ini juga pernah menjadi saksi perjuangan kaum muda di masa akhir pendudukan Jepang dan agresi militer Belanda pascakemerdekaan.

Pada awal berdirinya pada 1926, hotel ini hanya menyediakan lima kamar berukuran 5 x 6 meter. Sang pemilik, Tan Shi-ging atau akrab disapa Mr. Tan mendirikan penginapan untuk membantu para rekan dagangnya dari berbagai negeri ketika berbisnis di Jawa.

4. Hotel Besar

Hotel Besar merupakan hotel tertua di Jawa Tengah yang terletak di Jalan Jendral Soedirman 732, Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Nama Besar diberikan dengan harapan Harapan agar hotel tersebut tumbuh semakin besar, atau berkembang.

Hotel Besar ini sudah dibangun sejak tahun 1930, menurut sejarah yang ada hotel ini merupakan salah satu hotel tertua di Purwokerto.

Hotel ini tak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Kota Purwokerto yang sebelumnya hanyalah ibukota distrik di bawah Kabupaten Ajibarang. Sedangkan ibu kota Kabupaten Banyumas saat itu adalah Kota Banyumas yang berada di tepi Sungai Serayu. Jarak Kota Purwokerto dan Kota Banyumas kira-kira 20 kilometer. Sebagai salah satu bangunan cagar budaya Purwokerto membuat pihak pengelola hotel tidak dapat mengubah secara keseluruhan bentuk bangunan hotel.

5. Hotel Dana Solo

Hotel Dana merupakan salah satu hotel terlama yang berdiri di Kota Solo, sejak tahun 1952. Hotel yang lokasinya di tengah-tengah Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi No.286, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, ini disebut-sebut sebagai salah satu hotel tertua di Jawa Tengah (Jateng).

Hotel Dana merupakan aset milik Pura Mangkunegaran. Hotel Dana memiliki sejarah tersendiri sebelum menjadi tempat penginapan komersil hingga saat ini.

Awalnya, hotel ini merupakan rumah milik Pangeran Purbonegoro, putra Pakubuwono X. Hotel Dana dibuka untuk umum pada 25 Mei 1953. Ada satu kamar bersejarah dan sampai saat ini masih bisa digunakan yaitu Bung Karno Family Suite. Kamar ini dulunya dipakai Bung Karno pada saat berkunjung ke Solo.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya