Jateng
Kamis, 29 Februari 2024 - 18:31 WIB

Innalillahi! Terobos Perlintasan, Ibu & Anak Tersambar Kereta Api di Semarang

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di perlintasan kereta api rel ganda tanpa palang pintu atau sebidang di Jalan Sedayu perbatasan antara Semarang Utara dan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), seusai kejadian, Kamis (29/2/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Peristiwa tragis di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang kembali terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kasus kecelakaan maut yang melibatkan kereta api kali ini menimpa seorang ibu dan anaknya saat mengendarai sepeda motor di perlintasan sebidang tanpa penjagaan di Sadewo, Plombokan Km 1, tepatnya petak jalan antara Stasiun Poncol dengan Jerakah, Kamis (29/2/2024) sore.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban meninggal dunia di lokasi kejadian adalah sang anak. Tubuh sang anak bahkan sempat terseret kereta hingga ratusan meter. Sementara sang ibu dilaporkan kritis.

Advertisement

Dalam siaran resmi yang diterima Solopos.com dari PT KAI Daop 4 Semarang, kecelakaan itu melibatkan kereta api pemeliharaan rel atau KPJR.  Sebelum kecelakaan, PT KAI Daop 4 Semarang mengeklaim motoris KA KPJR sudah membunyikan klakson berulang kali. Meski demikian, korban nekat menerobos palang perlintasan hingga terjadi kecelakaan.

“Imbas kejadian itu, tidak ada kerusakan sarana KA KPJR. Namun, ada andil keterlambatan [KA] sebanyak 38 menit untuk pemeriksaan saran,” tulis manajemen PT KAI Daop 4 Semarang dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, akibat kecelakaan itu tubuh sang anak sempat terseret hinggaa ratusan meter.

Advertisement

“Kronologi pastinya kurang tahu. Tadi sepi, saya lewat posisi sudah kejadian [kecelakaan], ibunya kondisi terkapar di sini [rel], anak sama sepeda motornya terseret,” ujar seorang saksi, Priyono, di lokasi kejadian, Kamis.

Melihat kondisi itu, Priyono kemudian langsung menelepon ambulans dan kepolisian. Tak berselang lama, tim Inafis datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa sang ibu ke rumah sakit.

Kepala Polsuska PT KAI Daop 4 Semarang, Yulius Dwi Puji Cahyono, mengatakan ada dua korban jiwa dalam peristiwa ini. Kondisi bocah usia 4 tahun meninggal di lokasi, sementara ibunya sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.

Advertisement

“Perempuan semua [korban], terpental semua. Ibunya kritis, kayaknya patah leher. Kalau anaknya sempat terseret sampai jembatan Banjir Kanal. Motornya sampai eks bandara,” ujar Yulius.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif