SOLOPOS.COM - Suasana pembeli durian di rumah Sumanto warga Dusun Rembes Desa Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Minggu (10/12/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Dusun Rembes, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akhir-akhir ini kerap dikunjungi orang dari luar kota. Khususnya bagi mereka para pencinta buah durian.

Setiap musim panen durian tiba, Dusun Rembes menjelma menjadi destinasi wisata. Banyak pengunjung dari berbagai daerah datang untuk menikmati legitnya durian lokal di dusun tersebut.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Mereka tidak hanya dari datang dari wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya, namun banyak juga yang sengaja datang dari luar Kabupaten Semarang. Rasa durian lokal yang manis, legit, dan pahit menjadi ciri khas durian asal desa yang berbatasan dengan dengan Kota Salatiga itu.

Selain itu, harganya yang murah meriah menjadi salah satu pertimbangan pemburu durian datang ke Watuagung. Salah seorang penjual durian, Sumanto, menyebut harga durian di Watuagung lebih murah karena langsung diambil dari kebun warga.

“Ini langsung dari kebun warga. Jadi harganya masih murah. Kalau sekarang di sini paling murah mulai Rp15.000, ada juga yang Rp25.000, dan Rp60.000,” terang Sumanto kepada Solopos.com, Minggu (10/12/2023).

Diakuinya, setiap hari durian miliknya itu selalu habis dibeli pengunjung. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Kota Semarang, Grobogan, Demak, hingga Kudus.

“Rata-rata yang ke sini itu sudah langganan. Banyak yang beli untuk dijual lagi. Kalau hari libur itu pada rela nunggu ambil dari kebun,” terang Sumanto.

Dia menyampaikan, durian-durian yang dihasilkan dari Desa Watuagung berasal dari pohon yang sudah berusia ratusan tahun. Sehingga ketika musim panen raya, buah durian melimpah. Namun bulan Desember ini sudah semakin sedikit buah durian yang matang.

“Desember ini sudah menipis yang siap panen. Nanti palingan Januari sampai Februari kembali banyak lagi stok duriannya,” beber Sumanto.

Salah seorang pembeli dari Grobogan, Khilma Nurul Usro, mengaku sengaja datang ke Dusun Rembes, Desa Watuagung untuk berburu durian. Menurutnya, durian dari desa tersebut lebih murah, jika dibandingkan di tempat lain.

“Di pinggir jalan daerah Tuntang banyak yang jual. Tapi saya sengaja ke sini karena mau langsung beli dari kebun warga. Harganya juga lebih murah,” ungkapnya.

Dia menuturkan ciri khas dari durian lokal Watuagung ini adalah rasanya yang manis, legit, dan sedikit pahit. Setiap musim durian, kata Khilma, dirinya selalu mencari durian di tempat-tempat yang jarang diketahui orang.

“Kalau musim durian memang sering cari-cari langsung ke kebun warga. Karena sensasinya beda dan rasanya tentunya lebih enak,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya