Jateng
Minggu, 15 Oktober 2023 - 09:08 WIB

Kabar Gembira! Kopi Robusta Gunung Kelir Semarang Siap Tembus Pasar Dunia

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat menerima sertifikat indikasi geografis kopi robusta Gunung Kelir dari Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, Sabtu (14/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) telah menerbitkan sertifikat indikasi geografis kopi robusta Gunung Kelir, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Sabtu (14/10/2023). Keberadaan sertifikat itu menjadi kabar gembira bagi para petani kopi di kawasan Gunung Kelir karena pemasaran kopi robusta di daerah setempat bisa lebih luas, yakni menjangkau pasar dunia.

Penyerahan sertifikat akhir pekan kemarin dilakukan oleh perwakilan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah kepada Bupati Semarang, Ngesti Nugraha di Pameran Agro Festival. Saat itu, Bupati Semarang didampingi Wakil Bupati Semarang, H Basari; Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto; dan Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening.

Advertisement

Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Dini Astika Sari, mengatakan potensi kopi robusta di Indonesia sangat unik. Terutama di wilayah Kabupaten Semarang, khusunya di area Gunung Kelir Kecamatan Jambu.

“Cita rasa robusta di Indonesia sangat unik-unik di setiap wilayahnya,” ungkapnya.

Jika saat ini pasar kopi robusta diidentikkan dengan kopi yang berasal dari Brasil. Tetapi kopi robusta yang berada di Indonesia tidak kalah bersaing di pasar kopi robusta dunia.

Advertisement

“Sebenarnya kopi robusta Indonesia bisa bersaing dengan kopi robusta lainnya,” bebernya.

Penyerahan sertifikat indikasi geografis kepada masyarakat juga menjadi perlindungan indikasi geografis kopi robusta Gunung Kelir. Masyarakat, terutama petani kopi robusta di area Gunung Kelir diharapkan bisa memanfaatkan keberadaan sertifikat itu untuk memperluas pasar.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, berharap kopi para petani di kawasan Gunung Kelir dapat segera membanjiri pasar kopi global. Sehingga produk kopi lokal tersebut bisa dipasarkan secara meluas.

Advertisement

“Sertifikat indikasi geografis menjadi salah satu syarat untuk membuka pasar ekspor. Cita rasa yang unik dari kopi robusta dari kawasan Gunung Kelir menjadi modal untuk dijual ke luar negeri,” terang Bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif