Jateng
Sabtu, 10 Februari 2024 - 22:31 WIB

Kampanye Akbar di Semarang, Wartawan Jadi Korban Pelecehan Seksual

Adhik Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Seorang wartawati di Semarang, Jawa Tengah, menjadi korban pelecehan seksual saat kampanye akbar atau terbuka calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud Md. di Lapangan Simpang Lima atau Lapangan Pancasila Semarang, Sabtu (10/2/2024).

Pelecehan seksual terjadi saat Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani tengah mengambil self foto (selfie) bersama awak media seusai kampanye akbar.

Advertisement

Pelaku pelecehan seksual diduga adalah pengawal untuk kegiatan tersebut. Pelaku diketahui menggunakan earphone dan membawa handy talky (HT) saat itu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyatakan seseorang yang diduga merupakan pengawal dengan in ear itu memegang bagian bawah atau kemaluan wartawati tersebut.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyatakan seseorang yang diduga merupakan pengawal dengan in ear itu memegang bagian bawah atau kemaluan wartawati tersebut.

“Aku posisi di belakang Bu Puan. Terus [pelaku] nyingkirin sambil bilang awas-awas. Tapi tangannya megang selangkangan [area alat kelamin]. Aku lihatin, sambil mencerna,” kata wartawati tersebut, Sabtu.

Bukanya meminta maaf karena tak sengaja atau sebagainya, pelaku malah mengulangi perbuatanya untuk kali kedua. Perbuatan itu dilakukan kembali dengan menyentuh area yang sama.

Advertisement

Wartawati itu sempat meneriaki pria tersebut saat melarikan diri tanpa sepatah kata pun. Namun, pelaku tersebut tak menanggapi teriakan itu.

Salah satu wartawan lain sempat melihat terduga pelaku meninggalkan backdrop atau belakang panggung tersebut.

“Dugaanku ADC [pengawal/ajudan] karena pakai seragam pakai earphone dan HT,” kata wartawan tersebut.

Advertisement

Peristiwa ini langsung membuat heboh awak media yang berada di lokasi. Sebab, korban langsung menangis dan histeris seusai menerima pelecehan tersebut.

Pemimpin redaksi tempat wartawan itu bernaung menyatakan setelah menerima laporan ini langsung fokus menenangkan korban karena mengalami shock selepas kejadian pelecehan seksual tersebut.

“Saat ini korban mengalami shock berat, sehingga perlu mendapat dukungan psikis. Kami tengah membuat atau menyusun kronologi laporan sambil menunggu koordinasi dengan korban dan saksi-saksi yang melihat peristiwa tersebut,” kata dia.

Advertisement

“Kami menunggu kondisi jurnalis kami pulih, setelah itu pasti akan menindaklanjuti peristiwa tersebut. Bagaimanapun kami tidak mentolerir tindakan-tindakan pelecehan seksual yg menimpa seorang jurnalis saat melakukan tugasnya,” lanjut dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif