SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi di TPA Jatibarang, Kota Semarang. (Dok. Semarangpos.com-Imam Yuda S.)
Solopos.com, SEMARANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), bakal merelokasi peternakan sapi yang ada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. Kebijakan itu akan diambil menyusul peristiwa kebakaran di TPA Jatibarang yang menghanguskan sebuah kandang sapi dan gudang rongsok, Jumat (22/9/2023).
Kepala DLH Kota Semarang, Bambang Suranggono, mengatakan lokasi kebakaran tersebut berada di luar zona tiga pembuangan sampah TPA Jatibarang. Tepatnya, berada di sebelah utara jalan zona tiga yang berada di tanah perorangan, tempat berdirinya bangunan kandang sapi.
“Penyebab awalnya percikan api di bawah pohon itu [dekat kandang]. Dan ketentuan yang berlaku sebenarnya tidak diizinkan adanya pengembalaan di kompleks TPA,” ujar Bambang di lokasi kejadian, Jumat (22/9/2023).
Berdasarkan catatan DLH Kota Semarang, sejak enam bulan lalu jumlah ternak yang ada di TPA Jatibarang terus meningkat. Total ada 1.300 ternak dari 180 peternak yang ada di kompleks TPA Jatibarang.
DLH Kota Semarang pun telah menyiapkan tempat relokasi bagi ratusan peternak. Meskipun hingga kini rencana tersebut belum memenuhi kesepakatan.
“Kemarin Pemerintah Kota [Semarang] sudah mencoba mencari beberapa titik aset [untuk relokasi]. Saat ini masih pelaksanan musyawarah agar bersedia [direlokasi]. Keinginan mereka [peternak], [lokasi] tidak jauh dari rumah mereka. Kami akan usahakan sesuai harapan teman-teman peternak. Dan nantinya Dinas Pertanian juga akan mendampingi mereka agar sapinya jadi lebih sehat,” jelasnya.
Sekadar informasi, kebakaran hebat melanda TPA Jatibarang ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada Senin (18/9/2023) lalu kebakaran pernah terjadi di zona non antif atau berada di zona satu dan di blok eks Narpati atau bekas pabrik popok.
Namun kali ini, kebakaran kembali melanda kawasan TPA Jatibarang, tepatnya di sekitaran zona tiga yang masih aktif untuk pengoperasian pembuangan sampah. Kebakaran kedua dalam sepekan terakhir ini menyebabkan tiga ekor anak sapi hangus terbakar.