SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, saat memeninjau pemberian bantuan air bersih di Desa Kalikayen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Senin (21/8/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Bencana kekeringan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), semakin meluas pada musim kemarau tahun ini. Tercatat sudah ada sembilan desa di Kabupaten Semarang yang mengalami kekeringan.

Dari sembilan desa itu, satu di antaranya adalah Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur. Warga di desa itu pun sudah berulang kali mendapat bantuan air bersih dari BPBD Provinsi Jateng dan Kabupaten Semarang.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan dalam sepekan terakhir warga Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, telah mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 10 tangki. “Kita sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang, ” ujarnya, Senin (21/8/2023).

Tidak hanya itu, Bupati Semarang juga mengajak pihak-pihak lain untuk bersama-sama membantu warga yang saat ini mengalami kekeringan. Hal itu dikarenakan bencana kekeringan ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah sendiri, tapi juga butuh bantuan dari seluruh kalangan.

“Untuk mengatasi kekurangan air ini kita harus bersama sama dan harus saling menyadari. Tidak boleh rebutan saat bantuan dibagi, ” jelasnya.

Pihaknya juga akan terus berupaya dan berusaha maksimal untuk mencukupi kebutuhan air untuk harian. Serta nantinya akan ada normalisasi sungai yang diharapkan nantinya bisa mengalir dengan besar.

“Untuk bantuan air nantinya akan kita petakan lagi karena bantuannya tidak hanya dari Pemkab Semarang dan Pemprov Jateng melainkan dari pihak lain, seperti CSR [coorporate social responsibility] dari pihak ketiga. Ini akan semakin membantu,” tuturnya.

Sementara itu, Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas C. Penanggungan, mengatakan pihaknya berusaha secara maksimal untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Di Jawa Tengah terdapat 27 Kabupaten, 130 Kecamatan, dan 310 Desa yang mengalami bencana kekeringan.

“Untuk penanganan, kita menjaring bantuan dari BPBD kaabupaten/kota karena mereka sudah pasti sumber air yang tersedia,” jelasnya.

Dari data yang dimiliki BPBD Provinsi Jawa Tengah rata-rata ketersediaan air kabupaten/kota baru mencapai 40 persen yang digunakan. Sedangkan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Agustus hingga September.

“Kita berharap bulan November sudah mulai turun hujan nantinya,” katanya.

Bergas mengatakan total bantuan yang telah disalurkan ke kabupaten/kota di Jateng telah mencapai 9,2 juta liter air. Sedangkan, stok air cadangan hingga kini masih tersisa 490.000 liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya