Jateng
Kamis, 5 Oktober 2023 - 10:24 WIB

Kemarau! Permintaan Air di Umbul Senjoyo Semarang Naik, Capai 30 Tangki/Hari

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga saat mengambil air dari Umbul Senjoyo Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dengan menggunakan mobil tangki pada Rabu (4/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARANKemarau panjang tahun ini membuat beberapa daerah di Kabupaten Semarang mengalami kekeringan yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih.

Hal itu berimbas pada permintaan air bersih dari Umbul Senjoyo Desa Tegalwaton , Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Tegalwaton, Tri Wuryanto, mengatakan kenaikan permintaan air bersih dari Umbul Senjoyo terjadi sejak tiga bulan terakhir. Jika di musim penghujan, sehari ada 10- 15 mobil tangki air yang mengambil air. Tapi di musim kemarau ini naik dua kali lipat, yaitu mencapai 30 mobil tangki per hari.

“Saat ini, satu hari satu malam itu ada 30 mobil tangki yang mengambil air. Jadi ini tidak ada berhentinya. Karena mereka banyak yang mengambil air pada waktu malam hari,” beber Tri kepada Solopos.com, Rabu (4/10/2023).

Dikatakan, air dari mata air Senjoyo itu selain didistribusikan ke wilayah Kabupaten Semarang. Selain itu juga disalurkan ke beberapa daerah di Boyolali, seperti Wonosamodro, Wonosegoro, Juwangi, Ampel, sampai Purwodadi.

Advertisement

Tri mengaku pihaknya tidak menjual air tersebut. Namun hanya menarik tarif jasa untuk menaikkan air dari sumber ke mobil tangki yang dikelola oleh BUM Desa setempat.

“Jadi kami ini hanya jasa menaikkan air ke mobil tangki. Soalnya posisi mobil tangki di atas airnya di bawah. Jasanya itu Rp20.000-Rp25.000. Kalau mereka membawa diesel sendiri ya kami bantu, tidak membayar,” ungkap Tri.

Kawasan di Umbul Senjoyo memiliki luas 19 hektare. Sedangkan luasan yang ada airnya hanya 1,5 hektare. Walaupun begitu, sampai saat ini debit air di Umbul Senjoyo masih relatif stabil.

Advertisement

“Debitnya tidak ada penurunan. Diambil berapapun tidak masalah karena memang air ini tidak ditampung. Jadi air ini keluar langsung lepas, tidak ada pintu penahan. Kalau musim hujan, ya segini [debit airnya],” kata Tri.

Diakuinya, banyak pihak yang berkoordinasi dengan Desa Tegalwaton untuk meminta bantuan air bersih. Namun pihaknya tidak memiliki fasilitas mobil tangki untuk menyalurkan air tersebut.

“Jadi harapan saya, bisa enggak sih pemerintah memberikan bantuan atau meminjamkan mobil tangki di sini. Kan saya ini sering ditelepon untuk dimintai bantuan air. Sedangkan kami tidak punya mobil tangki,” ungkap Tri Wuryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif