SOLOPOS.COM - Suasana diseminasi hasil penelitian mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) yang ditampilkan dalam bentuk poster dan sebagai pengganti tugas akhir di Gedung FEB UKSW Salatiga, Jumat (26/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Berbekal poster yang menampilkan hasil penelitiannya, belasan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga mempresentasikan keilmuan yang mereka geluti di hadapan para dosen, maupun mahasiswa dan orang tua yang hadir di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Jumat (26/1/2024).

Tidak terlihat menegangkan bak sidang, diseminasi tugas talenta unggul ini terlihat membakar semangat dan antusiasme para mahasiswa. Selain itu, diseminasi ini juga sebagai bentuk pengganti tugas akhir untuk kelulusan.

Diseminasi secara serentak itu dilakukan, setelah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Hal tersebut direspon Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan meluncurkan berbagai jalur kelulusan mahasiswa, salah satunya dengan skema tugas talenta unggul.

Diseminasi ini dilakukan total 19 mahasiswa FEB, terdiri dari 11 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Manajemen, 2 mahasiswa Prodi S1 Ilmu Ekonomi, dan 6 mahasiswa Prodi S1 Akuntansi.

Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami, yang sekaligus merupakan tim diseminasi penelaah hasil karya mahasiswa mengungkapkan diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini merupakan proses belajar yang asyik dan menyenangkan yang menjadi bagian dari Kurikulum Talenta Merdeka.

Disebutkannya, dengan cara itu, karya ilmiah mahasiswa dapat disajikan dengan menarik dan penuh impresi.

“Mahasiswa dapat menyampaikan ide dan gagasannya melalui poster. Selain itu, karya yang telah diseminasi-kan ini dapat dinikmati oleh mahasiswa lain, orang tua, maupun masyarakat umum,” terangnya.

Apresiasi turut diberikan Rektor Intiyas kepada mahasiswa yang telah mengupayakan dengan sebaik-baiknya dalam proses diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini.

“Saya berharap, di kemudian hari tema-tema yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals dapat ditingkatkan untuk mendukung peratingan internasional,” kata Rektor.

Sementara itu, Dekan FEB Yefta Andi Kus Noegroho, mengungkapkan variasi jalur kelulusan dengan ekspo merupakan wadah kreativitas mahasiswa yang dapat mendorong mereka memiliki kompetensi praktis yang lebih baik.

Diseminasi ekspo tugas talenta unggul yang kali pertama dilakukan sebagai pengganti dari ujian tugas akhir ini didominasi oleh hasil penelitian.

“Ke depan, kami akan membuat beberapa pilihan selain penelitian, seperti project dan magang yang dapat menambah keahlian mahasiswa bisa dilakukan,” ungkap Yefta.

Di tengah ancaman pendidikan tinggi seperti teknologi artificial intelligence yang semakin merebak, adanya ekspo terbuka dapat menjadi salah satu instrumen quality control bagi fakultas.

Hal ini dikarenakan, ekspo diseminasi ini memungkinkan para dosen untuk melakukan konfirmasi kepada mahasiswa terhadap penguasaan ilmu yang digelutinya.

Harapannya, dengan ini mahasiswa dapat banyak belajar bagaimana menyajikan suatu karya.

“Mahasiswa justru dapat menjadi tertantang menghasilkan karya terbaik dan dapat menonjolkan eksistensi dirinya. Kualitas pendidikan di FEB juga dapat semakin meningkat dengan adanya ekspo seperti ini,” ujar Yefta.

Salah satu mahasiswa yang nampak antusias menjelaskan hasil penelitiannya adalah Hosiana Albertin Angu Bima.

Mahasiswa asal Sumba ini mengangkat penelitian berjudul “Pengaruh Tarif Tenaga Listrik (TTL), Jumlah Pelanggan Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Konsumsi Listrik Rumah Tangga di pulau Sumba Tahun 2015-2021”.

Hosiana menyampaikan bahwa ia tertarik mengangkat tema tersebut karena menurutnya, konsumsi energi listrik di Pulau Sumba mengalami peningkatan signifikan. Tetapi, di sisi lain, masih terdapat banyak rumah tangga yang belum dapat mengakses listrik sepenuhnya.

Dari penelitiannya, ditemukan bahwa tarif tenaga listrik tidak berpengaruh signifikan negatif karena listrik merupakan kebutuhan pokok sehingga masyarakat akan rela mengeluarkan biaya yang besar untuk memenuhinya.

Sementara itu, mahasiswa lain Otniel Agathian Kurnianto Christie mengungkapkan bahwa kegiatan diseminasi ekspo seperti ini dapat mengurangi ketegangan dibanding jika melakukan sidang tugas akhir.

“Ekspo seperti ini membuat saya lebih rileks. Selain itu, saya juga bisa mendapatkan masukan dari banyak orang,” ungkapnya.

Bukan hanya mahasiswa, orang tua juga nampak menikmati diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini. Agatha Eny Rochana mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk berkreasi dan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.

“Menurut saya, ekspo seperti ini terasa lebih menyenangkan. Semua lebih praktis dan hasil penelitian mahasiswa dapat terjadi melalui poster untuk dapat menjadi pembelajaran mahasiswa lainnya,” tutur Ibunda dari Maria Sendang Bening Rosari asal Klaten.

Rekomendasi
Berita Lainnya