SOLOPOS.COM - Mahasiswa UKSW Salatiga mengantre untuk mendapatkan surat untuk memilih, setelah sebelumnya melakukan pendaftaran pindah memilih di UKSW Salatiga Senin (15/1/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA–Antusiasme mahasiswa di Salatiga dalam ikut merayakan pesta demokrasi ternyata cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan layanan pindah memilih yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Salatiga di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Selama empat hari, Selasa-Jumat (9-12/1/2024), membuka pelayanan, KPU mencatat ada 2.631 mahasiswa yang melakukan pindah memilih. Mayoritas mahasiswa yang melakukan pindah pemilih itu berasal dari luar Pulau Jawa dan luar Kota Salatiga yang tidak bisa pulang kampung saat hari pemungutan suara.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Sidorejo Siti Muniroh menyebut antusiasme mahasiswa melakukan pindah memilih sangat tinggi. Mahasiswa diberikan surat untuk memilih, setelah sebelumnya sudah melakukan pendaftaran pindah memilih.

“Ini hanya pengambilan surat saja. Kami layani hari ini, kalau tidak selesai kita layani di Kecamatan Sidorejo,” kata Muniroh kepada Solopos.com, Senin (15/1/2024).

Dia menjelaskan layanan pindah pemilih langsung di kampus ini hanya dilakukan di UKSW. Sementara untuk mahasiswa UIN Salatiga juga dilayani, namun mengajukan langsung ke PPK atau KPU Kota Salatiga.

Terpisah, Ketua KPU Kota Salatiga Yesaya Tiluata menyebut pada hari pertama layanan pindah pemilih hanya ada 95 mahasiswa yang mendaftar. Kemudian pada hari kedua dan selanjutnya mulai banyak mahasiswa yang mendaftar untuk pindah pemilih.

“Puncaknya di hari terakhir Jumat [12/1/2024] ada 1.414 mahasiswa yang melakukan pindah pemilih,” terang Yesaya.

Pendataan dan Pemetaan Mahasiswa

Dengan total ada 2.631 mahasiswa yang akan melakukan pindah memilih, kata Yesaya, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan dan pemetaan persebaran mahasiswa. Yesaya memastikan untuk kecukupan surat suara di TPS Kota Salatiga masih bisa terpenuhi dengan adanya pindah memilih.

“Kami sedang petakan untuk persebarannya di sejumlah TPS [tempat pemungutan suara] yang ada dan masih memadai,” terang Yesaya.

Salah seorang mahasiswa asal Kalimantan Barat, Alisia, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan pindah memilih secara langsung di kampus UKSW. Sehingga dirinya tidak perlu datang ke KPU secara langsung.

“Kita dilayani dari pendaftaran dan ini pengambilan surat untuk memilih juga dilayani di kampus. Jadi lebih dekat dan mudah juga,” kata Alisia.

Meskipun berada di perantauan, Alisia mengaku masih tetap bersemangat untuk mengikuti pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang. “Ini lima tahun sekali, jadi kita harus tetap memilih. Kalau saya hanya dapat satu saja untuk yang Pilpres [pemilihan presiden],” tandasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya