SOLOPOS.COM - Anak-anak Punk dan personil Koramil 01/Sidomukti Kota Salatiga saat membersihkan sampah di lingkungan Pasar Rejosari Kota Salatiga Jawa Tengah Selasa (12/12/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Memasuki musim penghujan, prajurit TNI dari Koramil 01/Sidomukti Salatiga mengajak komunitas anak punk atau anak jalanan untuk ikut membersihkan Pasar Rejosari (Pasar Sapi) Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Selasa (12/12/2023). 

Bersih-bersih pasar itu dilakukan untuk mencegah adanya penularan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) dan banjir.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Komandan Koramil 01/Sidomukti Kapten FX Agung Kartika mengaku sengaja mengajak anak punk untuk ikut membantu membersihkan pasar. Tujuannya agar anak-anak tersebut juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

“Pelibatan anak punk ini sebenarnya karena warga resah. Tapi, mereka ini bagi saya tetap anak bangsa dan jangan dijauhi. Justru kita sentuh, salah satunya dengan melibatkan dalam kegiatan,” terang Kapten Agung kepada Solopos.com, Selasa (12/12/2023).

Dikatakan, pelibatan anak punk dalam kegiatan bersih-bersih secara langsung bersama personil TNI juga sebagai bentuk edukasi dan penyadaran kepada masyarakat. 

Walaupun penampilan anak punk terkesan menakutkan, tetapi jika didekati mereka bisa diarahkan pada kegiatan yang lebih positif.

“Maka, mereka (anak punk) perlu diwadahi, mereka juga anak bangsa. Mereka memang style-nya begitu, tapi tidak (melakukan tindak) kriminal, hanya butuh sentuhan. Justru jangan dijauhi, kalau bisa diarahkan ke kegiatan positif itu mengapa mereka diajak,” jelas Kapten Agung.

Agung bercerita, langkah mengajak anak punk pada kegiatan sosial bertujuan agar mereka merasa memiliki Kota Salatiga. Karena, rata-rata anak jalanan adalah pendatang dari berbagai daerah.

Pihaknya mengaku, tidak menutup kemungkinan pada kegiatan lainnya akan menggandeng komunitas anak jalanan seperti aksi penanaman pohon dan mengupayakan pelatihan keterampilan.

“Mereka (anak punk) perlu edukasi positif jangan dibenci. Mereka ini bukan asli Salatiga tapi pendatang dari Malang, Sidoarjo, dan Indramayu, Cilacap pindah-pindah terus tinggalnya,” kata Kapten Agung.

Salah seorang anak punk, Wahyu, mengaku senang diajak kegiatan bersih-bersih lingkungan pasar dan perempatan tempatnya sehari-hari nongkrong. Dirinya, membersihkan pasar dan lingkungan sekitar pasar.

“Tadi diminta bersih-bersih didalam dan luar pasar diajak bapak-bapak TNI. Ya kita senang, anak-anak tidak ada kepikiran (diajak TNI) untuk ikut bersih-bersih,” ungkap Wahyu.

Wahyu juga berjanji tidak akan membuang sampah lagi sembarangan. Dirinya juga bersemangat jika kembali diajak oleh TNI untuk membersihkan pasar atau pinggir jalan raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya