Jateng
Sabtu, 10 Februari 2024 - 21:14 WIB

Ketinggian Air Capai Atap Rumah, 11.400 Orang Mengungsi Akibat Banjir Demak

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana didampingi Bupati Demak Eisti'anah meninjau lokasi banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). (ANTARA/HO-Pemprov Jateng)

Solopos.com, DEMAK – Sebanyak 11.400 orang terpaksa diungsikan akibat banjir besar yang terjadi di Kabupaten Demak dan Kudus. Banjir di perbatasan Demak dan Kudus ini disebabkan tanggul Sungai Wulan jebol dan air masuk ke permukiman warga.

“Saat ini ada 11.400-an warga yang kami ungsikan, baik di Kabupaten Demak maupun Kudus,” kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat meninjau lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin, Kabupaten Kudus, Sabtu (10/2/2024).

Advertisement

Dia menyampaikan banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol sehingga berdampak terhadap sekitar 71.000 warga karena rumah mereka terendam.

Ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.

Advertisement

Ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.

“Kecamatan Karanganyar paling terdampak. Tadi kami ngecek ke lokasi, rumah [terendam banjir] hampir satu atap. Satu kampung tertutup air,” kata Nana yang juga mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Sungai Wulan dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Lusi dan Sungai Serang. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air yang mengarah ke Sungai Wulan semakin besar.

Advertisement

Debit air Sungai Wulan yang besar juga menjebol saluran irigasi yang terhubung sehingga total ada tujuh titik yang jebol.

Untuk langkah penanganan, Nana memastikan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak.

“Kami bersama Dirjen PUPR langsung mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi dan saat ini sudah dilakukan [pemasangan] tiang pancang dengan menggunakan bambu,” katanya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Dia menjelaskan setelah tanggul diperbaiki dan ditutup, airnya yang menggenang permukiman dan persawahan akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi banjir.

Untuk penanganan korban banjir di pengungsian, kata dia, saat ini berbagai bantuan juga sudah diserahkan kepada warga, seperti dari Pemprov Jateng, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD Jateng.

“Bantuan, seperti sembako, kemudian kebutuhan untuk sehari-hari, selimut, tikar, peralatan mandi, dan alat-alat kesehatan. Di setiap pengungsian ada posko kesehatan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif