SOLOPOS.COM - Ketua AJI Semarang, Aris Mulyawan dalam peluncuran buku “Hitam Pekat Hidup Warga Jawa Tengah” di di Saung Srawung Sareng Banyu Biru, Kabupaten Semarang, Selasa (19/12/2023). (Istimewa/AJI Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kolaborasi antara media di Jawa Tengah (Jateng) dengan LBH Semarang meluncurkan deretan liputan khusus terkait kondisi masyarakat yang selama ini terlanggar haknya akibat masifnya pembangunan di Provinsi Jateng, di Saung Srawung Sareng Banyu Biru, Kabupaten Semarang, Selasa (19/12/2023).

Dalam liputan kolaborasi ini, tim menyajikan 11 laporan indepth dan satu laporan investigasi.  Untuk laporan investigasi, tim membuka data terkait polemik revitalisasi Danau Rawa Pening yang saat ini warganya berhadapan dengan dugaan penyerobotan lahan atas dasar pembangunan. 

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Menurut LBH Semarang, dugaan penyerobotan dilakukan negara secara terstruktur sejak munculnya rencana revitalisasi 15 danau prioritas di Indonesia pada Perpres 60 Tahun 2021. Rencana terstruktur tersebut juga diimbangi dengan banyaknya manipulasi data di lapangan terkait kepemilikan lahan, pemetaan yang tak partisipatif, bahkan peta yang tak berdasar. 

Sedangkan dalam laporan mendalam, tim menyajikan berbagai isu dimana proses relokasi industri ke Jawa Tengah yang membawa segala infrastruktur dengan dalih pemulihan ekonomi rakyat justru semakin menyengsarakan. 

Liputan pertama dimulai dari dampak pencemaran PT RUM yang gugatan class action-nya telah ditolak. Kemudian isu kedua adalah soal tambang pasir dan galian C di Pati dan Lereng Merapi, baik legal maupun ilegal.

Adapun isu selanjutnya adalah proyek-proyek infrastruktur di kantong-kantong kawasan industri contohnya Kota Semarang dan Kendal dengan adanya perluasan industri yang akan menggusur kawasan mangrove di pesisir. 

Termasuk bagaimana proyek tanggul laut Semarang Demak yang dibangun tak partisipatif dan menambah beban rob daerah di luar kurva. Dampak dari pembangunan ini adalah kesengsaraan rakyat dengan maraknya rob dan juga banjir di Semarang, Demak serta daerah sekitarnya. 

“Sayangnya respon pemerintah hanya melakukan pembangunan di hilir sedang hulu permasalahan tak tersentuh,” ucap advokat LBH Semarang, Andika, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (20/12/2023).

Infrastruktur ini juga membawa pelengkap lain, pembangkit listrik. Maraknya isu pembangkit listrik energi terbarukan juga masif di Jawa Tengah dan sayangnya kampanye hijau tersebut membawa dampak penyerobotan lahan dan minimnya partisipasi warga. Akibatnya rencana pembangkit rendah karbon justru tinggi korban.

Kompilasi dari seluruh liputan tersebut dirangkum dalam buku “Hitam Pekat Hidup Warga Jawa Tengah” untuk menggambarkan kepada publik bahwa Jateng tidak sedang baik-baik saja.

“Harapan liputan bersama ini adalah masyarakat mampu membaca lebih luas dan menjadi bahan menguatkan kesadaran politik masyarakat menuju Pemilu 2024,” tandas Andika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya