Jateng
Jumat, 9 Februari 2024 - 17:42 WIB

Korban Banjir Demak Masih Terisolasi, BPBD Jateng: Fokus Evakuasi

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tempat pengungsian korban banjir di Kabupaten Demak. (Solopos.com-Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan masih banyak warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Demak, yang terisolasi. Oleh karenanya, pihaknya pun terus berupaya melakukan evakuasi terhadap para korban banjir yang terjebak di rumah.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, mengatakan saat ini banyak warga di Demak yang masih terjebak banjir. Oleh karenanya, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota di sekitar kejadian, Basarnas, dan relawan SAR terus melakukan upaya penyelamatan.

Advertisement

“Untuk kejadian di Demak saat ini kami dari BPBD Jateng fokus evakuasi karena banyak yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi,” ujar Chomsul dalam keterangan tertulis dari Diskominfo Provinsi Jateng, Jumat (9/2/2024).

Berdasarkan data dari BPBD Demak pada Kamis (8/2/2024) pukul 22.00 WIB, banjir tersebut melanda 30 desa di tujuh kejamatan. Keujuh kecamatan itu meliputi Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam.

Sementara jumlah warga yang mengungsi hingga kini mencapai 8.170 orang. Sedangkan lahan yang terdampak sekitar 951 hektare.

Advertisement

Selain penanganan evakuasi kepada warga, Pemprov Jateng kini tengah mendistribusikan bantuan pangan ke wilayah terdampak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Jateng, Didik Prawata, mengatakan banjir yang terjadi di Karanganyar, Kabupaten Demak, sejak Kamis (8/2/2024) mengakibatkan banyak warga yang mengungsi.

Dinas Sosial Jateng, Dinas Sosial Demak, dan Dinas Sosial Kudus, dan PMI demak sudah membuat dapur umum di sejumlah titik. Lokasinya berada di Terminal Kudus, Jembatan Tanggul Angin, dan lainnya.

Advertisement

“Kami juga melibatkan Tagana baik yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, maupun Kabupaten Kudus,” kata Didik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif