SOLOPOS.COM - Penjual satai kronyos legendaris di Pasar Raya I Kota Salatiga Asih, saat melayani pembeli warungnya, Sabtu (3/2/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Sebagai kota yang dikenal dengan gastronomi, Kota Salatiga memang tak ada habisnya bagi para pencinta kuliner.

Beragam kuliner bisa ditemui di kota toleransi ini. Salah satu yang cukup legendaris adalah satai kronyos. Satai dengan bahan dasar lemak dan jeroan sapi ini menjadi menu wajib yang harus dicoba saat berkunjung di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Salah satunya adalah warung satai kronyos legendaris yang ada di Pasar Raya I Kota Salatiga. Tempatnya yang berada di lantai dua pasar, seakan tersembunyi dari keramaian.

Namun siapa sangka, warung tersebut selalu ramai didatangi pengunjung. Bahkan warung satai kronyos itu sudah ada sejak 1950-an.

Saat ini warung satai kronyos berukuran 2,5 meter × 3 meter itu masih eksis dan diteruskan generasi kedua, yang bernama Asih.

Kepada Solopos.com, Asih mengaku meneruskan usaha warung satai kronyos dari ibunya yang sudah berjualan sejak tahun 1950-an.

“Ini meneruskan ibu saya. Dulunya jualannya di lantai bawah sebelum Pasar Raya dibangun. Pas sudah selesai dibangun pindah ke lantai dua,” terang Asih, Sabtu (3/2/2024).

Dikatakan, bahan dasar satai kronyos itu berasal dari jeroan sapi. Diantaranya lemak, ginjal, jantung, dan sedikit potongan daging. Penamaan satai kronyos sendiri karena saat dibakar menimbulkan suara kronyos-kronyos.

“Kalau nama satai kronyos dari suara saat dibakar. Ada suara kronyos-kronyos gitu, karena minyaknya ini,” kata Asih.

Setiap hari, Asih mengaku bisa menghabiskan 3 kilogram jeroan sapi untuk diolah menjadi satai kronyos. Untuk mendapatkan sensasi satai kronyos pembeli hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp12.00 untuk satu porsi satai kronyos lengkap dengan ketupat dan sambal kacang. Warung satai kronyos milik Asih sendiri buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai 14.30 WIB.

Diakuinya, sebagian besar pembeli satai kronyos di tempatnya merupakan pelanggan tetap lama. Cita rasa warisan orang tua masih menjadi andalan untuk memikat para pelanggan.

“Ya rata-rata pembeli sudah langganan di sini. Saya masih menggunakan bumbu warisan orang tua juga. Jadi rasanya dari dulu masih sama,” beber Asih.

Salah seorang pembeli Haji Abdul Ghafur mengaku sudah berlangganan beli satai kronyos sejak tahun 1990-an. Setiap pekan, dirinya menyempatkan diri untuk makan di warung satai kronyos milik Asih.

“Sering makan di sini sejak dulu. Rasanya enak dan dari dulu masih sama rasa satainya. Apalagi langsung dimakan di tempat, jadi masih hangat dan lebih enak juga,” terang Ghafur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya