SOLOPOS.COM - Petugas gabungan mengevakuasi material longsoran yang menutup ruas jalan provinsi antara Banjarnegara dan Pekalongan di Dusun Tanggap, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Senin (5/2/2024). (Solopos.com-Antara/BPBD Banjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Tanggap, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Senin (5/2/2024) dini hari, membuat akses jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dan Pekalongan tertutup material tanah.

“Tanah longsor dari tebing setinggi 10 meter dengan lebar 15 meter terjadi di Dusun Tanggap, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB, akibat hujan lebat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, Senin siang.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Akibat kejadian tersebut, kata dia, ruas jalan Banjarnegara-Karangkobar tidak bisa dilalui kendaraan karena tertimbun material longsoran. Kendati ruas jalan yang tertimbun longsor tidak terlalu panjang, dia mengatakan volume material longsorannya cukup banyak karena timbunan tertinggi mencapai 7 meter.

“Oleh karena itu, kami mengerahkan tiga alat berat untuk membuka jalan dan hingga saat ini kami masih mengevakuasi material longsoran,” katanya.

Selain di ruas jalan provinsi, kata dia, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di enam lokasi seperti Punggelan dan Banjarmangu. Selain itu, bencana angin kencang juga merusak rumah-rumah warga di beberapa lokasi seperti Punggelan.

Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih melakukan asesmen terhadap bencana tanah longsor dan angin kencang di wilayah-wilayah tersebut. “Sementara ini, kami prioritaskan penanganan longsor di ruas jalan provinsi antara Banjarnegara dan Pekalongan karena material longsorannya sangat banyak,” katanya.

Andri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan lebat yang terus-menerus.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengingatkan hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi masih berpotensi di wilayah pegunungan tengah Jateng seperti Purbalingga dan Banjarnegara.

“Bahkan, curah hujan pada bulan Februari di wilayah tersebut diprakirakan masuk kategori tinggi atau 301-500 milimeter per bulan hingga sangat tinggi atau lebih dari 500 milimeter per bulan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya