SOLOPOS.COM - Suasana di Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Prof Sudarto atau di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang seusai terjadi ledakan hingga kebakaran. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Petugas operator mesin dispenser atau pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Prof Sudarto atau di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menceritakan kronologi detik-detik terjadinya ledakan hingga kebakaran.

Insiden tersebut ternyata sempat membuat salah seorang petugas kebersihan tersambar api hingga mengalami luka bakar.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Operator mesin dispenser, Tri Aji Bagus, mengatakan kebakaran empat mesin dispenser itu berawal dari adanya percikan api yang menyambar. Sebelum muncul percikan terdengar suara ledakan sekitar dua kali di area belakang SPBU.

“Kayak ada penguapan, langsung percikan api datang nyamber. Titik api yang jelas dari belakang dulu. Dari belakang ruang genset menyalur ke pompa 1 lalu ke semua. Dan untungnya tadi kondisi sepi,” terang Tri di lokasi kejadian.

Pantauan Solopos.com, memang terdapat bekas kebakaran di area belakang SPBU atau samping toilet.

Lokasi yang terbakar itu merupakan ruang genset yang dekat dengan panel listrik. Namun, panel listrik tersebut tampak baik-baik saja atau tak ada kondisi alami kebakaran.

Lebih lanjut, Tri menceritakan saat kejadian juga ada seorang mahasiswi yang tengah mengisi bensin. Bahkan, ada satu petugas lainya yang sempat terkena percikan api ketika tak sengaja melintas.

“Motornya mahasiswi ditinggal lari dan masih ditinggal di sini. Mobil alhamdulillah enggak ada. Pengisian motor yang pertama ada api paling pojok nomor satu. Dan terluka ada, bagian kebersihan pas lewat kesambar api. Terluka (melepuh) di bagian tangan,” bebernya.

Kendati suasana sempat porak-poranda, namun petugas dengan sigap berhasil memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Bahkan, api yang sempat menjalar itu bisa dipadamkan sebelum Damkar Kota Semarang tiba di lokasi kejadian.

Sementara itu, Senior Supervisor Communication and Relationship Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT), Mariathia Mulia Asri, mengatakan penyebab api hingga saat ini masih diselidiki. Kendati menyelidiki, pihaknya membenarkan bila ada konsleting di area SPBU Undip Tembalang.

“Kita akui ada sedikit masalah di konsleting dan saat kejadian itu ‘kan siang hari, ada uap, nah ketika ada konsleting dan ada uap itu yang menjadikan flash fire atau letupan. Namun ketika ada letupan itu operator sigap untuk menyebar APAR. Jadi ada foam, bisa dilihat di belakang itu untuk menghindari adanya percikan api dari letupan itu,” jelas Mariathia.

Mariathia menambahkan, saat kejadian genset diklaim dalam kondisi mati. Oleh sebab itu, titik awal konsleting hingga saat ini belum diketahui sumbernya.

“Jadi ada listrik yang bermasalah. Uap dari bensin dan ketemu sama panas itu yang menyebabkan ada api. Kalau panel listrik di sebelah sana, di belakang. Awal api di depan. Jadi di situ ada pompa 1, 3, sama 5 itu ledakannya di sekitar situ dari produk pertalite,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya