SOLOPOS.COM - Ketupat dan opor ayam, makanan khas Lebaran di Indonesia. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Setelah umat Islam merayakan Hari Raya Idulfitri 2024, di masyarakat Jawa terdapat tradisi Lebaran Ketupat yang sarat sejarah dan kaya makna.

Jika di Hari Raya Idulfitri identik dengan mudik, silaturahmi, baju baru, lontong opor, di Lebaran Ketupat justru berbeda karena erat identik dengan ketupat.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Ketupat merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dimasukkan ke dalam anyaman janur yang berbentuk unik, yakni kantong segi empat. Untuk memasak ketupat dibutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 3-5 jam agar matang sempurna.

Terkait kapan jadwal Lebaran Ketupat 2024, biasanya momen ini dirayakan sepekan setelah Hari Raya Idulfitri di masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melihat hal tersebut, diperkirakan Lebaran Ketupat 2024 jatuh pada Rabu (17/4/2024).

Mengutip informasi di laman resmi Desa Jatimulyo, Petanahan, Kebumen, dari sejarahnya, beberapa sumber menyebutkan tradisi Lebaran Ketupat sudah ada di Jawa sejak masa Wali Songo. Sunan Kalijaga, salah satu bagian dari Wali Songo saat menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa memperkenalkan dua kali Lebaran, yakni Idulfitri dan Bakda Kupat.

Lebaran Ketupat merupakan tradisi yang ikut menyemarakkan perayaan Idulfitri masyarakat Jawa ketika itu. Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat Jawa untuk membuat makanan dengan bahan utama beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa. Anyaman daun ketika itu identik dengan ciri khas budaya dan seni masyarakat Jawa.

Sehingga bukan hal sulit bagi masyarakat Jawa ketika itu mengikuti apa yang diajarkan Sunan Kalijaga. Secara filosofis pun, Lebaran Ketupat juga memiliki makna yang mendalam. Kata ketupat yang berasal dari kata kupat dalam bahasa Jawa berarti mengakui kesalahan. Sehingga dalam Lebaran Ketupat pun dikenal dengan istilah sungkeman, memohon maaf dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.

Dari cerita sejarah Lebaran Ketupat, Sunan Kalijaga saat itu membawa ajaran puasa enam hari di bulan Syawal yang memang diajarkan untuk umat muslim. Atas dasar itulah, Sunan Kalijaga memperkenalkan puasa syawal mulai tanggal 2-7 Syawal atau selama enam hari berturut-turut. Kemudian pada 8 Syawal orang-orang kembali merayakan lebaran yang disebut sebagai Lebaran Ketupat.

Demikian informasi mengenai jadwal kapan Lebaran Ketupat 2024, tradisi masyarakat Jawa yang sarat sejarah dan makna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya