Jateng
Kamis, 20 Juni 2024 - 15:07 WIB

Okupansi Hotel saat Libur Panjang Iduladha di Jateng Tak Sebagus Momen Waisak

Adhik Kurniawan  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tamu di hotel.(Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat okupansi hotel selama libur Iduladha dan cuti bersama 2024 atau Sabtu-Rabu (15-18/6/2024) tak sebagus saat libur Waisak beserta cuti bersamanya.

Pihaknya menduga, banyaknya libur bersama sejak Mei-Juni membuat para pelancong mulai malas berpergian.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Muhammad Noor Cholis.

Ia mengatakan, okupansi hotel selama libur Iduladha dan cuti bersama 2024 ini hanya mencapai 75-85 persen.

“Tidak signifikan sih bedanya, kurang lebih 8-10 persen lebih baik saat waisak [okupansi hotel],” kata Cholis kepada Solopos.com, Kamis (20/6/2024).

Advertisement

Adapun daerah yang okupansinya capai 75-85 persen itu ada di kawasan-kawasan wisata. Seperti Magelang, Jepara, Tegal, Cilalap, Kota Semarang dan Kota Solo.

“Masih dari Jakarta dan sekitarnya [pengunjung hotel]. Kemudian paling besar [okupansi] ya dikawasan wisata,” terangnya.

Kendati tak signifikan, para pengusaha hotel tetap menyambut baik setiap momen-momen libur panjang. Sebab, pada momen itulah para pengusaha hotel bisa memanen cuan lebih bayak.

Advertisement

“Apapun liburnya yang pasti ada peningkatan dari pada hari-hari biasa, dan mungkin karena terlalu seringnya libur bersama juga membuat para traveller tidak selalunya bepergian/pulang kampunh saat setiap long weekend seperti Iduladha ini,” nilainya.

Diberitakan sebelumnya, Hari Raya Waisak dan long weekend atau libur panjang pada Kamis-Minggu (23-26/5/2024) membawa berkah tersendiri bagi para pengusaha hotel atau resto di Jateng. Sebab, selama empat hari libur itu, okupansi hotel di daerah pariwisata bisa tembus di angka 90 persen.

“Paling panen yang di daerah wisata. Terus daerah bisnis hotel, seperti Semarang dan Soloraya juga ada kenaikan, tetapi hanya 15-20 persen,” kata Cholis

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif