SOLOPOS.COM - Gabungan komunitas alam dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, saat melakukan penanaman pohon di area Bukit Tengsek yang berada di kawasan Tiamo Sokowolu Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Minggu (3/11/2023). (Istimewa/Komunitas Srawung Nyengkuyung Jogo Gunung)

Solopos.com, UNGARAN – Musibah kebakaran hebat yang melanda Gunung Merbabu pada akhir Oktober lalu membuat vegetasi hutan di gunung tersebut hilang hingga seluas 848,5 hektare. 

Kebakaran itu tak hanya menghanguskan pohon dan vegetasi, namun juga menghancurkan 16.000 meter pipa irigasi, selain mengancam ‘gentong penyangga’ ketersediaan air.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Merespons hilangnya pohon dan vegetasi itu, gabungan puluhan komunitas di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, melakukan penanaman pohon di area Bukit Tengsek yang berada di kawasan Tiamo Sokowolu Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Minggu (3/11/2023).

Koordinator Lapangan, Wulandari Soemarjo, menyebut, tujuan utama penanaman ini untuk merapatkan kembali vegetasi di area Gunung Merbabu yang terbakar.

“Untuk tahap awal ini, ada 1.250 bibit pohon yang ditanam. Ini akan dilakukan terus dan berkelanjutan,” kata dia, kepada Solopos.com.

Beberapa komunitas dan individu yang terlibat acara bertajuk Srawung Nyengkuyung Jogo Gunung ini tak hanya diajak untuk menanam. 

Selain itu para sukarelawan juga menggelar camping di area tersebut untuk merasakan hawa pegunungan dan juga berdiskusi.

“Saling tukar pikiran, karena ini untuk menjaga konservasi di Merbabu terus bergerak, sehingga di masa yang akan datang anak cucu kita dapat menelisik kembali perjalanan panjang ini dalam menjaga kelestarian alam,” kata Wulan.

Diakuinya, tujuan besar penanaman pohon kali ini adalah agar akar pohon yang menjaga tanah Merbabu tak bergeser dan bergerak oleh gerusan Air.

“Selain itu juga menyediakan oksigen dan udara bersih, keragaman hayati berlimpah, air berkecukupan, dan juga tempat habitat gembira bagi satwa dan makhluk lain,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sun Lantana Sokowolu Desa Tajuk Abidin mengatakan, penanaman kembali di lereng Merbabu ini adalah kewajiban bersama. 

“Kebutuhan air di Salatiga secara geologi disuplai oleh daerah utara Gunung Merbabu. Melalui resapan air tanah yang bergerak ke bawah menuju mata Air Senjoyo dan sekitarnya,” terangnya.

Komunitas yang terlibat dalam acara Srawung Nyengkuyung Jogo Gunung di antaranya Latar Kalitan, Sun Lantana, Soramata, Jamaah Koberiyah, Tiamo Nature, Omah Owah, Kalangan Kultura Media, Ketapang, dan Salatiga Boot Bois.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya