SOLOPOS.COM - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surakarta bersama BPOM Semarang saat melakukan penanaman mangrove di Wisata Mangrove Tambakrejo, Kota Semarang, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surakarta bersama BPOM Semarang saling berkolaborasi dalam menjaga polusi udara sekaligus keberlangsungan garis pantai di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng).

Melalui Program Net Zero Carbon, pihaknya mendorong dan mengawal pelaku usaha di bidang obat dan makanan untuk berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan melalui penanaman pohon mangrove.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Kepala Loka Balai POM Kota Surakarta, Muhammad Fajar Arifin, mengatakan kegiatan Program Net Zero Carbon ini dilakukan secara serentak oleh BPOM di Indonesia. Program tersebut bakal menjadi program keberlanjutan hingga 2025 mendatang.

“Ke depannya tentu akan ada lagi. Meski ini kegiatan perdana, nantinya akan dilaksanakan lagi karena ini sebagai bentuk mendukung kelestarian lingkungan agar generasi dapat menikmati alam, paling tidak sama atau lebih baik,” kata Arifin seusai penanaman mangrove di Wisata Mangrove Tambakrejo, Kota Semarang, Selasa (31/10/2023).

Terkait kegiatan perdana ini, BPOM Surakarta melakukan penanaman mangrove sebanyak 1.000 mangrove. Pihaknya berkolaborasi bersama BPOM Semarang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, dan GP Farmasi Jateng cabang Surakarta.

“Mangrove ini luar biasa sekali. Selain menyerap karbon dan mengurangi abrasi, ternyata bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Tadi saya lihat, mangrove ini juga dimanfaatkan sebagai keripik dan jus buah. Jadi banyak nelayan yang juga menjadi pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Maka harapannya, lingkungan terjaga dan ekonomi masyarakat turut meningkat,” harapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup DLH Kota Semarang, Safrinal Sofaniadi, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BPOM Surakarta dan BPOM Semarang. Sebab, penanaman serta menjaga kelestarian mangrove menjadi salah satu program yang digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk tetap menjaga garis pantai.

“Kegiatan ini sangat bagus. Apalagi saat ini perubahan iklim nyata terjadi. Udara panas, kenaikan muka air, hingga abrasi. Maka penanaman mangrove ini bentuk kepedulian BPOM terhadap lingkungan. Ke depannya, semoga bisa beri memberi manfaat lebih di pesisir Tambakrejo ini,” harap Safrinal.

Safrinal menambahkan peran masyarakat juga penting dalam menjaga garis pantai di pesisir Semarang. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga ekosistem dan habitat dari mangrove di sepanjang pesisir Semarang.

“Maka, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan ini untuk anak dan cucu kita,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya