SOLOPOS.COM - Warga melihat kebakaran kawasan Gunung Sumbing dari Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jumat (1/9/2023). (Solopos.com - Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat kepolisian hingga kini masih menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/9/2023).

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu Setianto, menyebutkan sebanyak 1.117 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Tagana, dan relawan sudah diterjunkan untuk penanganan kebakaran tersebut sejak Sabtu (2/9/2023) dini hari hingga siang hari. Hingga Sabtu sore, api pun dipastikan telah padam.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Pemantauan titik api sampai hari Sabtu pukul 17.15 WIB nihil. Malam hari, petugas akan kembali melaksanakan patroli guna mengantisipasi munculnya titik api,” ujar Satake dalam keterangan tertulisnya yang diterima Solopos.com, Sabtu.

Kabid Humas Polda Jateng mengatakan untuk mengantisipasi adanya korban jiwa akibat kebakaran di Gunung Sumbing itu, petugas telah melakukan pendataan, terutama pada para pendaki.

Selain itu, tim gabungan juga telah berupaya meminimalisasi api agar tidak menyebar dan mendekat ke permukiman penduduk.

“Petugas telah melaksanakan evakuasi, para pendaki telah sampai di basecamp dengan selamat, total sejumlah 88 pendaki yang teregristrasi,” ujarnya.

Satake juga menyampaikan bahwa semua jalur pendakian di Gunung Sumbing telah ditutup sementara akibat kebakaran itu. “Terhitung mulai Jumat malam, seluruh jalur pendakian menuju Gunung Sumbing ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan” kata Kabid Humas Polda Jateng.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada adanya kebakaran mengingat musim kemarau yang saat ini masih berlangsung. “Kami mengimbau kepada para warga sekitar hutan agar melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran. Semua pihak jangan sembarangan dalam membuat api. Untuk para pendaki, bila sudah selesai apinya harus dimatikan dan benar-benar padam,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya