Jateng
Selasa, 20 Februari 2024 - 16:54 WIB

Pemprov Jateng Minta Pembangunan Pelabuhan Kendal Dipercepat

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Jateng, Sumarno, saat berbicara di depan forum rapat kerja Kementerian Perdagangan di Kota Semarang, Selasa (20/2/2024). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong ke pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pembangunan pelabuhan niaga di Kawasan Industri Kendal (KIK). Pembangunan pelabuhan itu dinilai penting untuk menggenjot perdagangan di Jawa Tengah (Jateng).

“Karena itu [pelabuhan] menjadi pintu yang sangat strategis untuk meningkatkan perdagangan dari Jateng ke luar negeri,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, di sela pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa (20/1/2024).

Advertisement

Menurut Sumarno, keberadaan pelabuhan niaga di Kawasan Industri Kendal (KIK) akan semakin menarik minat investor asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya di Jateng. Selain itu, juga akan mampu meningkatkan perdagangan ekspor.

Selama ini, lanjut dia, alur perdagangan di Jateng harus melalui pelabuhan di luar provinsi Jateng. Meskipun barang yang akan dikirim ke luar negeri berasal dari Jateng, namun pintu keluarnya lewat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya maupun Tanjung Priok Jakarta.

“Kalau keluarnya dari Pelabuhan Kendal, maka nilai perdagangnya akan di di Jateng. Ini yang akan kita kejar,” ujar Sumarno.

Advertisement

Oleh karena itu, dikatakan Sumarno, pihaknya terus mendorong pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk segera merealisasikan pembangun pelabuhan di KIK. “Kita sudah ada arah ke sana untuk pembangunan pelabuhan. Itu yang kita harapkan supaya peningkatan perdagangan di Jateng semakin terasa,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan, saat ini pemerintah sedang memperluas jangkauan ekspor ke berbagai negara. Sejumlah negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Eropa, Amerika Latin, Asia Timur, Afrika, hingga Timur Tengah.

“Produk kita bagus-bagus, di Timur Tengah itu sudah bagus. Dahulu kalah telak dengan Vietnam dan Thailand, sekarang kita mulai membangun dengan makanan. Contoh sederhara seperti sayur, daging, ikan, kerupuk, dan sambal itu sudah mulai bersaing,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif