SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani kopi. (Freepik.com)

Solopos.com, TEMANGGUNG-Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo menekankan kepada para petani dan pelaku usaha pentingnya menjaga kualitas kopi Temanggung.

“Jangan sampai kopi dari luar diakui sebagai kopi Temanggung, karena dapat menjatuhkan kualitas kopi Temanggung,” katanya di Temanggung, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara pada Senin (2/10/2023).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Ia mengatakan hal tersebut dalam sarasehan memperingati Hari Kopi Internasional 2023 dengan tema Silaturahmi Rasa Kopi Temanggung di Pendapa Pengayoman Temanggung, Jawa Tengah.

“Apa yang harus kita lakukan agar kopi Temanggung tetap eksis, adalah menjaga kualitas dan kuantitas. Apalagi pada saat ini harga kopi tinggi, jangan sampai harga kopi Temanggung yang tinggi ini tidak terjaga kualitasnya,” katanya.

Harga biji kopi Temanggung pada panen tahun ini mencapai sekitar Rp40.000 per kilogram.

Menurut dia, jangan sampai saat harga tinggi ini kemudian kopi hijau dan kopi merah dicampur, hal ini akan menjatuhkan kualitas kopi Temanggung. Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama bersinergi untuk menjaga kualitas kopi Temanggung yang baik ini.

“Kopi Temanggung salah satu kopi terbaik di Indonesia, ini harus kita jaga betul agar kualitas bisa terjaga dan terjamin mutunya,” katanya.

Berdasarkan informasi, kata dia, sudah banyak kopi luar Temanggung masuk daerah setempat yang bisa jadi masalah pada masa mendatang karena tidak tahu persis kualitasnya.  “Kopi asalan akan mengurangi kualitas kopi Temanggung. Ke depan pemerintah daerah akan melakukan fasilitasi lewat Dinas Pertanian apa yang harus dilakukan di Temanggung,” katanya.

Kabid Perencanaan Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Bappeda Temanggung Adi Wibowo mengatakan kegiatan ini memperingati Hari Kopi Internasional.

“Kegiatan ini digerakkan oleh teman-teman kopi yang diwakili oleh klaster kopi, ada MPIG Arabika, MPIG Robusta, mereka inisiasi kegiatan hari ini didampingi oleh Bappeda dan beberapa OPD terkait lainnya, dan Pemkab Temanggung alhamdulillah juga mendorong program kopi ini,” katanya.

Ia menyampaikan kegiatan hari ini berupa sarasehan tentang komoditas tersebut karena kopi yang selama ini menjadi komoditas di Temanggung sudah berkembang tetapi setiap komunitas pengelola pada umumnya masih berjalan sendiri-sendiri.

“Pemkab Temanggung berusaha untuk menyatukan komunitas yang ada, kita satu suara, nanti mau dibawa ke mana kopi Temanggung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya