SOLOPOS.COM - Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P. Martanto. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerapkan sistem atau jalur satu arah di sebagian Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh menuai polemik. Banyak pengguna jalan yang mengaku tidak setuju dengan kebijaakan jalur satu arah yang akan mulai diberlakukan pada 18 Agustus 2023 itu.

Pemkot Semarang melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P. Martanto, menilai pro dan kontra di masyarakat terkait kebijakan itu bukanlah sesuatu yang baru. Sebelumnya, pihaknya mengalami problem serupa saat akan menerapkan sistem satu arah di Jalan Wahid Hasyim.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Tapi yang jelas tujuan kita agar situasi kawasan tersebut [Jalan Veteran dan Kiai Saleh] bisa lebih tertib dan lebih lancar. Kita lihat seperti di Wahid Hasyim atau Kranggan itu setelah sistem satu arah sekarang berjalan dengan tertib. Parkir juga relatif bagus, nah termasuk di Jalan Veteran ini kan merupakan uji coba,” terang Endro kepada Solopos.com, Selasa (25/7/2023).

Dishub Kota Semarang menegaskan, rencana sistem satu arah di Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh juga sudah dikoordinasikan dnegan matang bersama Polrestabes Semarang. Saat ini, penerapan jalur satu arah di kedua ruas jalan itu masih dalam tahap uji coba sebelum resmi diberlakukan pada Agustus nanti.

“Uji coba kan nanti pasti ada evaluasi. Apakah nantinya bisa diteruskan atau tidak, pasti sesuai dengan evaluasi yang nanti akan kita lakukan,” tegasnya.

Pertimbangan

Terkait alasan Jalan Veteran dibuat satu arah, beberapa pertimbanganya karena tingkat kinerja ruas jalan itu cukup rendang dengan nilai V/C ratio 0,82 pada jam sibuk. Selain itu, Dishub Semarang juga menilai saat ini di simpang Jalan Veteran dan Kiai Saleh sering terjadi kemacetan lalu lintas.

“Macet karena adanya crossing atau konflik lalu lintas antara arus yang menerus dari Jalan Veteran ke arah timur dengan arus yang belok kanan baik dari Jalan Veteran maupun dari Jalan Kiai Saleh,” nilainya.

Lebih jauh, sistem satu arah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jalan sehingga mampu menampung arus lalu lintas yang lebih besar. Juga diharapkan bisa mengurangi titik konflik lalu lintas pada persimpangan terutama konflik crossing.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengguna jalan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku belum mengetahui rencana pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh yang berlaku mulai 18 Agustus 2023. Tak hanya belum tahu, sebagian dari mereka bahkan keberatan dan tidak setuju dengan kebijakan tersebut.

“Saya sering lewat sini, apalagi kalau pas mau ke Simpang Lima. Kalau nanti jadi satu arah, menyusahkan kalau mau antar jemput,” kata Rizal Ardiansyah, 34, yang bekerja sebagai ojek online (ojol).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya