Solopos.com, SEMARANG – Menjelang masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Dua kecamatan di Kota Semarang masih kekurangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri.
Permasalahan tersebut diungkap langsung oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Untuk mengatasi hal itu pihaknya berencana membangun sekolah baru pada 2025 mendatang.
Promosi BRI Kenalkan Berbagai Inovasi Unggulan di Kick-Off BUMN AI Center of Excellence
”Permasalahan PPDB hampir sama seperti tahun lalu masih kekurangan bangunan sekolah. Contohnya di Pedurungan itu penduduknya sama dengan satu Kota Salatiga. Sehingga sangat diperlukan pembangunan sekolah baru,” ucap perempuan yang akrab disapa Mbak Ita saat ditemui Solopos.com, Jumat (31/5/2024).
Mbak Ita lantas mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang untuk menganggarkan pembangunan SMP baru di Kecamatan Pedurungan dan Semarang Utara.
Diharapkan sekolah-sekolah baru nanti bisa menjadi solusi untuk pemeratan pendidikan.
”Kota Semarang juga menyiapkan lahan untuk mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun sekolah SMA baru. Karena sekolah-sekolah SMA favorit kan ngumpulnya di tengah kota. Anak-anak yang tinggal di wilayah lainnya kan kasihan,” bebernya.
Sementara itu, Kasi Kelembagaan dan Sapras Disdik Kota Semarang, Yudha Wijayanto mengutarakan pihaknya saat ini tengah melakukan kajian studi kelayakan untuk membangun satu sekolah baru di dua kecamatan tersebut.
Dia juga memaparkan pada 2025 nanti, Disdik Kota Semarang sudah menganggarkan APBD untuk keperluan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) dan Dampak Lalu lintas (Andalalin).
”Masing-masing kecamatan satu sekolah, SMPN 47 di Semarang Utara dan SMPN 49 di Pedurungan,” tukasnya.