SOLOPOS.COM - Logo PPP (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen atau yang karib disapa Gus Yasin, prihatin dengan hasil Pemilu 2024 yang menempatkan partainya gagal lolos ke Senayan atau DPR RI. Ia pun meminta seluruh pengurus PPP untuk bermuhasabah dan kembali mengingat pesan para tokoh pendiri partai, salah satunya mendiang Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Menurut Gus Yasin, Mbah Maimoen semasa hidupnya pernah berpesan agar pengurus PPP harus terus meneguhkan sikap untuk mengemban amanah kader di tiap daerah. “Tentu kita ingat Mbah Moen pernah menyampaikan partai ini [PPP] harus ada dan bersikap tegas. Tak kalah penting, bagaimana cara memperjuangkan masyarakat, kedekatan kita dengan masyarakat harus benar-benar dirasakan seluruh pihak. Mestinya mereka [pengurus] harus cari tahu penyebabnya, kenapa kok masyarakat enggak memberikan suara sampai 4 persen,” ujar Gus Yasin kepada wartawan di Semarang, Kamis (21/3/2024).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen semasa hidup memang dikenal sebagai salah satu tokoh sentral di PPP. Ia bahkan pernah memegang jabatan sebagai Ketua Majelis Syariah PPP hingga akhir hayatnya.

Mbah Moen yang dikenal sebagai kiai karismatik meninggal dunia di Makkah pada 6 Agustus 2019, di usia yang ke-90 tahun. Mbah Moen dimakamkan di Ma’la, Makkah, berdekatan dengan makam gurunya, Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Nabi Muhammad S.A.W, Siti Khadijah.

Selain meminta mengingat pesan Mbah Moen, Gus Yasin juga meminta pengurus PPP untuk bermuhasabah atas kinerja selama ini. Menurutnya, gagalnya PPP lolos ke Senayan karena para pengurus selama ini jarang turun ke masyarakat bawah dan mendengar masukan dari para kader.

“Seolah-olah semua keputusan harus dari pusat, tidak melalui proses atau aspirasi kader di bawah,” ujarnya.

Wajah Baru

Tak hanya menyoroti PPP yang gagal lolos ke Senayan, Gus Yasin juga melihat raihan suara partainya di Jateng pada Pemilu kali ini yang banyak bermuara ke kader baru. Sementara, kader lama justru tersisih dan gagal lolos atau meraih kursi DPRD Jateng.

“Menariknya di Pemilu sekarang saya lihat di Jateng itu dari sekian DPRD provinsi yang jadi [lolos] banyak wajah baru. Mereka awalnya dari TU [tata usaha] DPRD. Bos-bosnya malah enggak jadi. Maka ini bisa dijadikan bahan renenungan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya,KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, Rabu ini. Berdasarkan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 secara nasional hanya ada 8 dari 18 partai yang lolos ke Senayan karena memenuhi ambang batas parlemen atau meraih suara di atas 4 persen.

Kedelapan paartai itu yakni PDIP dengan 25.387.279 suara atau 16,72%, disusul Golkar dengan 23.208.654 suara (15,28%), Gerindra dengan 20.071.708 suara (13,22%), dan PKB dengan 16.115.655 suara (10,61%). Kemudian Nasdem dengan 14.660.516 suara (9,65%), PKS 12.781.991 suara (8,42%), Partai Demokrat 11.283.160 suara (7,43%) dan PAN dengan 10.984.003 suara (7,23%).

Sementara itu, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87% sehingga dinyatakan tidak lolos dalam ambang batas parlemen atau tidak berhak meloloskan wakilnya ke DPR RI atau Senayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya