SOLOPOS.COM - Salah satu kreasi takbir keliling Dukuh Rimbu Lor, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (9/4/2024) malam. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, DEMAK – Puluhan kreasi dari Dusun Rimbu Lor, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) diarak keliling kampung untuk memeriahkan malam takbiran, Selasa (9/4/2024). Kegiatan itu sudah menjadi tradisi secara turun temurun terus dilestarikan setiap perayaan Idulfitri.

Berbagai kreasi mulai dari masjid, hewan, dan tokoh kartun dibuat oleh para pemuda di setiap musala dan masjid setempat. Kegiatan itu sebagai ajang kreativitas anak-anak muda sekaligus ajang silaturahmi antar sesama umat Islam.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Tokoh masyarakat Rimbu Lor, KH Muntaha menyebut, kegiatan takbir keliling ini merupakan agenda tahunan yang terus dilestarikan. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan dengan lebih baik.

“Ke depannya bisa diselenggarakan lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi masyarakat yang telah menjalankan takbir keliling dan bisa berjalan dengan damai,” kata KH Muntaha dalam sambutannya, Selasa (9/4/2024) malam.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat kembali rukun setelah adanya pesta demokrasi. Diharapkan masyarakat bisa kembali bersilaturahmi dan saling memaafkan.

“Kita harapkan hari raya ini bisa dilaksanakan dengan tiang gembira dan damai untuk semua masyarakat Rimbu Lor,” kata KH Muntaha.

Salah seorang peserta takbir keliling, Andi Nugroho mengaku sangat menunggu momen takbir keliling yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Wahidiyah. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi sejak turun temurun sehingga sangat ditunggu masyarakat.

“Sudah berjalan sejak dulu, jadi setiap malam takbiran pasti ada takbir keliling dengan kreasi yang dibuat oleh anak-anak muda,” ungkapnya.

Melalui acara ini, kata Andi, menjadi ajang kreativitas dan menyemarakkan takbir dengan keliling kampung. Selain itu juga menjadi wujud kekompakan di lingkungan masing-masing.

“Kita iuran untuk buat kreasi dibuat bareng-baren mulai awal bulan Ramadan dan puncaknya diarak keliling kampung,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya