SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pelecehan seksual . (freepik)
Solopos.com, SEMARANG – Persatuan Wartawan Seluruh Indonesia (PWI) Jawa Tengah (Jateng), turut mengecam aksi pelecehan seksual yang diduga dilakukan olek oknum ajudan petinggi partai terhadap jurnalis perempuan di Kota Semarang. Bahkan pihaknya menilai jika pelaku tak cukup hanya minta maaf.
Wakil Ketua PWI Jateng sekaligus Bidang Pembelaan Wartawan, Zaenal Abidin Petir, mengaku marah besar atas adanya peristiwa wartawan dilecehkan. Ia pun mengutuk tindakan pelecehan wartawati tersebut.
“Pelaku sangat biadab. Apalagi itu di depan publik. Sangat menjijikkan dan memalukan,” kata Zaenal dalam keteranganya kepada Solopos.com, Senin (12/2/2024).
Zaenal menilai, pelaku tidak cukup hanya dengan minta maaf. Namun, harus dilaporkan polisi agar jera dengan proses tindakan hukum.
“Wartawan itu dilindungi UU Pers, yaitu UU 40 Tahun 1999 tentang Pers. Ketika wartawan sedang menjalankan tugas jurnalistik maka UU Pers berlaku. Sehingga siapapun harus menghormati dan menjaga wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik. Tindakan pelecehan wartawati sama saja menjatuhkan martabat wartawan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang juga mengecam aksi pelecehan seksual yang diduga dilakukan olek oknum ajudan petinggi partai terhadap jurnalis perempuan di Kota Semarang.
Sebagai organisasi profesi jurnalis yang fokus pada kebebasan pers, pihaknya menegaskan jika pelecehan seksual dan serangan terhadap jurnalis tidak bisa dibiarkan.
“Kami berpandangan perbuatan pelaku termasuk menghalangi kerja jurnalistik. Intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis dilarang sesuai Undang-Undang Pers,” kata Divisi Gender, Anak dan Kelompok Marginal, AJI Kota Semarang, Riska Farasonalia.