SOLOPOS.COM - Jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Keinginan masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang ingin segera menikmati objek wisata Jembatan Kaca Tinjomoyo di kawasan Hutan Tinjomoyo, sepertinya harus kembali tertunda. Hal ini seiring kebijakan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kota Semarang untuk melengkapi objek wisata tersebut dengan berbagai fasilitas penunjang sebelum resmi dibuka atau beroperasi.

“Saya kemarin sudah minta Disbudpar untuk mengkaji di 2023 karena selesainya [pembangunan] pada tahun 2022,” ujar Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Selasa (17/1/2024).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Jembatan kaca yang dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di Hutan Wisata Tinjomoyo itu direncanakan sebagai wisata alternatif untuk menarik wisatawan.

Namun, Ita melihat ada beberapa yang harus dilakukan pembenahan di Jembatan Kaca Tinjomoyo seperti railing dan jalur untuk pengunjung.

“SOP-nya [standard operasional dan prosedur] seperti apa? Kemudian, harus dilengkapi seperti tempat-tempat lain. Disbudpar bilang sudah ada ticketing, tapi toiletnya bagaimana?” katanya.

Kemudian, kata dia, beberapa kelengkapan, seperti tempat menaruh barang-barang pengunjung karena tidak boleh membawa sepatu dan ransel saat melintasi jembatan kaca tersebut. “Karena itu, saya minta untuk mengkaji dan planning-kan sehingga aman, nyaman, dan bisa memberikan kontribusi lebih kepada pemerintah. Sebenarnya kajiannya sudah ada, tinggal ditindaklanjuti,” katanya.

Meski demikian, kata dia, Jembatan Kaca Tinjomoyo belum bisa dibuka dalam waktu dekat karenah harus dilakukan pembangunan sarana prasarana penunjang oleh Disbudpar Kota Semarang.

“Kan harus dibangun lagi, ditambah lagi. Pada 2023 belum dianggarkan. Makanya, saya minta 2024 ini Disbudpar prioritas juga penanganan sarpras [sarana prasarana] karena selama ini fokusnya ke event,” katanya.

Sarpras

Peningkatan sarana prasarana, kata dia, tidak hanya untuk jembatan kaca, tetapi objek wisata yang lainnya, seperti Taman Lele dan Goa Kreo Semarang.

“Tahun ini sepertinya belum [dibuka]. La kalau cuma jembatan tok, enggak ada toiletnya, bagaimana? Mungkin akhir tahun ya, karena awal tahun ini melengkapi sarpras,” kata Wali Kota Semarang.

Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho menargetkan kajian penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang bisa diselesaikan pada tahun 2024 ini.

Apalagi, kata dia, seiring adanya insiden jembatan kaca pecah di The Geong, Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jateng, beberapa waktu lalu yang menewaskan seorang pengunjung.

Walaupun secara konstruksi dan struktur jembatan kaca yang berada di Hutan Wisata Tinjomoyo tersebut aman, kata dia, masih banyak faktor yang dipertimbangkan untuk operasional. “Salah satunya [kajian] K3. Insyaallah segera bisa diselesaikan di 2024. Setelah itu baru dioperasionalkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya