SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan es. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian wilayah Jawa Tengah (Jateng) telah memasuki masa pergantian musim atau pancaroba. Pihaknya pun meminta masyarakat dan pemerintah setempat untuk mulai melakukan mitigasi bencana peralihan musim kemarau ke musim hujan ini.

Koordinator Informasi dan Observasi Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengatakan mengatakan daerah yang telah memasuki musim pancaroba berada di bagian pegunungan tengah, sebagian Jateng selatan dan sebagian Jateng barat. Sementara untuk Jateng bagian timur dan sebagian Soloraya, masih berada di musim kemarau.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Jadi beberapa wilayah itu [pancaroba] sudah ada hujan, namum curahnya masih rendah. Sementara untuk Kota Semarang, statusnya sama, sudah pancaroba,” kata Giyarto kepada Solopos.com, Selasa (24/10/2023).

Daerah yang masih berstatus kemarau itu, lanjut Giyarto, diprakirakan bakal memasuki musim pancaroba di bulan November. Namun tidak menutup kemungkinan, ada yang bakal mengalami musim pancaroba pada bulan Desember nanti.

Lebih jauh, BMKG Ahmad Yani Semarang pun mengimbau pemerintah setempat dan masyarakat untuk mulai melakukan mitigasi bencana musim pancaroba. Tujuannya, untuk meminimalisasi risiko terjadinya bencana alam di musim hujan nanti.

“Apalagi ini beberapa daerah yang pancaroba sudah ada awan kumulonimbus. Jadi harus mulai waspada bencana karena potensi muncul hujan es, sambaran petir, banjir bandang, tanah longsor, dan puting beliung,” ingatnya.

Di antaranya, Giyarto menyarankan agar pemerintah daerah (pemda) bisa mulai untuk menebang pohon-pohon tua di jalan. Selain itu, ia mengingatkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan atau dataran tinggi lebih berhati-hati ketika ada hujan lebat.

“Karena beberapa hari kemarin sudah kering sekali, kalau kena hujan secara sporadis dalam waktu singkat apalagi lebat, bisa terjadi longsor. Terus pohon tua itu juga berbahaya kalau terkena angin kencang,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya