SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berjalan melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). (Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada 29 desa di wilayahnya terdampak banjir. Dari puluhan desa itu, sebanyak 6.505 rumah terendam banjir dan enam orang meninggal dunia.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus, Mundir, mengatakan ada lima kecamatan yang masih terdampak hingga Senin (18/3/2024). Total ada 2.728 jiwa dari 777 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Total desa terdampak ada 29 desa. Sementara yang mengungsi ada 951 jiwa dan korban jiwa ada enam orang,” kata Mundir kepada Solopos.com, Senin.

Lebih terperinci, lima kecamatan yang terdampak yakni Kaliwungu 6 desa, Mejobo 11 desa, Jekulo 5 desa, Jati 6 desa dan Undaan 4 desa. Adapun 6.505 rumah terendam banjir dengan ketinggian variasi mulai dari 30-200 sentimeter (cm).

Sementara mengenai penyebab, banjir di Kudus disinyalir karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3/2024) lalu. Imbasnya, debit air beberapa sungai meningkat karena tak mampu menampung air yang terus berdatangan dari hulu.

“Asesmen sampai saat ini masih terus dilakukan. Termasuk evakuasi dan penyaluran bantuan, karena air masih naik antara 5-10 cm,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menekankan kebutuhan dasar para pengungsi harus terpenuhi di setiap daerah. Termasuk memberikan kebutuhan dasar bagi pengungsi perempuan, seperti pakaian dan pembalut.

Selain itu, BNPB juga berusaha menanggulangi dampak bencana dengan membangun dapur umum. Kemudian menyediakan perahu karet, perahu politelin dan semua kebutuhan bencana lainnya di lapangan.

“Tentu saja pemerintah hadir sesuai arahan Bapak Presiden. Kita turun langsung memberikan bantuan kebutuhan dasar bagi para penyintas korban. Kebutuhan dasar pengungsi ini harus benar-benar dipenuhi,” kata Suharyanto seusai rakor penanganan kebencanaan di Gedung B Kompleks Kantor Gubernur Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya