SOLOPOS.COM - Petugas membawa hewan peliharaan yang mati saat evakuasi korban kebakaran tempat hiburan malam di Tegal, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024). (Antara/Oky Lukmansyah)

Solopos.com, TEGAL — Aparat Polres Tegal Kota terus berupaya menyingkap misteri di balik penyebab kebakaran maut tempat karaoke New Orange di Jalan Veteran, yang menyebabkan enam orang meninggal, Senin (15/1/2024). Salah satu upaya itu dilakukan aparat Polres Tegal dengan memeriksa pemilik tempat karaoke itu.

“Iya [pemilik karaoke] kemarin baru diinterogasi,” ujar Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, AKP Darwan, kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Ia juga mengatakan, polisi juga sudah memeriksa pengelola karaoke tersebut. Pemeriksaan itu rencana dilakukan BAP.  “Kita periksa, sudah diinterogasi, nanti kita BAP kemarin masih sibuk. Besok kami agendakan,” tuturnya.

Selain itu, polisi juga sudah memeriksa keluarga dari para korban dan rekan kerja korban yang selamat dalam kebakaran maut ini.

“Dari pihak keluarga korban meninggal, baik itu ibu, paman, adik sudah kami periksa. Kemudian untuk teman korban yang selamat di RS sama satu dari Dishub juga, yang kena sesak napas,” tandasnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pemilik tempat karaoke New Orange yang mengalami kebakaran maut di Jalan Veteran, Kota Tegal, merupakan pengusaha bernama Ponco Diyono alias Aki, 64, warga Kota Tegal. Ia juga merupakan pemilik usaha Karlita Group.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Karlita Group merupakan perusahaan yang memiliki berbagai bidang usaha yang cukup berkembang di Kota Tegal. Beberapa usaha itu antara lain hotel bintang tiga, bengkel sepeda motor, dan sejumlah tempat hiburan malam salah satunya tempat karaoke New Orange.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran di tempat karaoke New Orange, Kota Tegal, terjadi pada Senin pagi. Api kali pertama diketahui sekitar pukul 08.00 WIB oleh seorang pekerja di tempat karaoke itu bernama Purwati, yang tengah memasak di lantai pertama.

Purwati awalnya mencium bau kebakaran. Ia kemudian mendapati kepulan asap di lantai kedua dan ketiga. Purwati kemudian berupaya membangunkan para karyawan yang tengah tidur di lantai kedua dan ketiga dengan menggedor-gedor pintu kamar.

Namun karena tidak kuat menghirup asap kebakaran, ia pun turun ke lantai pertama dan melaporkan peristiwa tersebut kepada petugas keamanan atau Satpam. Petugas keamanan pun langsung melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian dan petugas Damkar.

Sayang, saat petugas Damkar ke lokasi, enam korban yang tengah tertidur di lantai kedua tidak bisa diselamatkan. Keenam korban yang seluruhnya merupakan perempuan pemandu lagu atau lady companion meninggal dalam peristiwa itu akibat terlalu banyak menghirup gas CO2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya