SOLOPOS.COM - Kepala Puskesmas Gayamsari, Kota Semarang, Yuni Susanti. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANGMusim kemarau di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan ini mulai memicu peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare. Setiap harinya, setidaknya ada belasan orang yang berobat ke puskesmas karena mengalami sakit tersebut.

Kepala Puskesmas Gayamsari, Yuni Susanti, membenarkan bila banyak masyarakat yang berobat dengan keluhan ISPA. Sementara untuk diare, peningkatanya tidak terlalu signifikan.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Grafiknya ISPA memang cenderung naik. Per hari [masyarakat yang berobat] saya enggak hafal, tapi belasan orang ada. Kalau diare, naik tapi sedikit, enggak sampai belasan orang per harinya,” beber Yuni kepada Solopos.com, Kamis (24/8/2023).

Akibat banyaknya masyarakat yang terkena ISPA, lanjut Yuni, Puskesmas Gayamsari sampai harus menambah stok obat parasetamol dan obat batuk. Sebab, obat-obatan tersebut makin sering diburu oleh masyarakat Kota Semarang.

“Kami sampai order dua kali untuk obat parasetamol karena ISPA ini tinggi yang periksa. Penyebabnya memang kemarau, cuaca panas, di tambah debu jadi meningkat,” jelasnya.

Terkait rata-rata usia, untuk ISPA mayoritas berada pada usia produktif. Sementara diare kebanyakan menyerang anak-anak.

“Mereka yang usia produktif banyak mobile [perjalanan]. Jadi lebih sering kena anas dan debu. Kalau anak-anak, daya tahan tubuhnya masih lemah,” terangnya.

Senada, Kepala Puskesmas Rowosadi, Mukti Setiawan, menyampaikan setidaknya ada sekitar 15 orang yang datang ke layanan kesehatan di tempatnya untuk memeriksakan ISPA selama kemarau ini.

Sementara pada hari biasa di luar musim kemarau, masyarakt yang mengeluh terkena ISPA sekitar lima orang.

“Kalau di kami, ISPA meningkat. Tapi kalau diare, alhamdulillah enggak ada peningkatan. Sejauh ini belum ada yang periksa diare. Hanya ISPA,” kata Mukti.

Mukti pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seiring memasuki puncak musim kemarau. Selain itu, ia mengimbau agar memperbanyak minum air putih, buah-buahan, dan sayur-sayuran untuk tetap menjaga imunitas atau daya tahan tubuh.

“Komsumsi vitamin juga bisa. Terus pakai masker untuk hindari debu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya