SOLOPOS.COM - Prosesi pengukuhan 494 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga Sabtu (13/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Sebanyak 494 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga sukses mengikuti pengukuhan di Gedung Auditorium Prof. Dr. Achmadi, Sabtu (13/1/2024).

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Rohmat Mulyana menyoroti wawasan profesionalisme guru di era digital saat ini. 

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Dia juga menjelaskan tantangan di masa depan guru profesional yang diharapkan sejalan dengan kemajuan era digital.

“Maka pentingnya pembaharuan dalam pendekatan pembelajaran serta kolaborasi antar guru dalam menghadapi tantangan tersebut,” kata Prof. Rohmat Sabtu (13/1/2024).

Senada dengan Prof. Rohmat Mulyana, Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, dalam arahannya menekankan bahwa pengukuhan ini tak hanya formalitas. Namun, tentang memberikan pelayanan inspiratif pada dunia pendidikan.

“Para mahasiswa PPG memegang peran penting dalam membentuk generasi penerus yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mendalam, terutama di era digital saat ini,” jelas Rektor.

Sementara, Ketua LPTK UIN Salatiga, Prof. Mansur, mengatakan bahwa lembaga mempunyai tanggung jawab besar kepada mahasiswa oleh karenanya banyak program-program yang dijalankan bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi dinamika dan tuntutan di era digital.

“Penghargaan ini diberikan setelah mereka sukses melewati Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) dengan tema pengukuhan yang memfokuskan pada isu krusial, yakni peningkatan profesionalisme guru di era digital,” terang Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Seorang mahasiswa yang kini diakui sebagai guru profesional berbagi pandangan tentang perjalanan mereka. 

“Proses pendidikan tidaklah mudah, dan hari ini adalah langkah awal kami sebagai guru profesional di tengah dinamika era digital. Terima kasih kepada dosen, guru pamong, staf pengajar, keluarga, dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan,” ungkapnya.

Data mencatat keberagaman fokus mahasiswa, termasuk 340 guru Pendidikan Agama Islam, 22 guru Aqidah Akhlak, 34 guru Fiqh, 30 guru kelas Madrasah Ibtidaiyah, 19 guru kelas Raudlatul Athfal, dan 49 guru Sejarah Kebudayaan Islam di madrasah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya