SOLOPOS.COM - Koordinator presidium KAHMI Salatiga Prof Mukti Ali. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Majelis Daerah (MD) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Salatiga merilis survei untuk mengidentifikasi sosok calon Wali Kota Salatiga ideal yang diharapkan masyarakat Kota Salatiga.

Hasilnya sebagian besar masyarakat Salatiga menginginkan sosok pemimpin yang memiliki latar belakang pendidik dan tokoh agama.

Promosi BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara

Hal itu diungkapkan, Koordinator presidium KAHMI Salatiga Prof Mukti Ali. Dia menyebut, berdasarkan dari latar belakang, pendidik dan tokoh agama menduduki peringkat tertinggi yang diinginkan masyarakat untuk memimpin Kota Salatiga ke depan.

Persentase untuk latar belakang pendidik dan tokoh agama sebanyak 37%, diikuti dari latar belakang ASN dan TNI/Polri 21%, politisi dan partai 19%, wiraswasta dan bisnis 16%, aktivis masyarakat 7%.

“Hasil survei itu ternyata banyak yang mengharapkan sosok yang menjadi pemimpin itu dari pendidik dan tokoh agama. Kemudian ASN dan TNI/Polri. Sedangkan untuk dari politisi dan partai cukup kecil,” terang Prof Mukti, Sabtu (25/5/2024).

Dikatakan, dengan hasil itu, kemungkinan warga merindukan sosok pemimpin dari pendidik dan tokoh agama.

Sebab beberapa tahun terakhir Kota Salatiga dipimpin oleh sosok politisi. Namun hasil itu juga beririsan dengan isu di Pilwalkot Salatiga dengan adanya tokoh agama yang mendaftarkan diri lewat salah satu partai.

“Saat survei berjalan ada sosok tokoh agama dan pendidik yang mendaftar lewat partai politik. Mungkin juga masyarakat terilhami dengan isu tersebut. Tapi saya belum tau kalau tokoh agama dan pendidik ini dipisah,” beber Prof Mukti.

Dikatakan, dalam survei yang dilakukan 5-15 Mei 2024 itu tidak menampilkan nama tokoh. Hanya kriteria dan keinginan masyarakat terhadap calon pemimpin yang ideal.

Survei itu dilakukan kepada 300 responden dari 4 kecamatan di Kota Salatiga, yakni Sidorejo, Sidomukti, Tingkir, dan Argomulyo yang tersebar dari 23 kelurahan. Survei ini menyasar pria dan wanita berusia yang berusia 17 hingga di atas 65 tahun.

“Untuk memunculkan nama itu besok, setelah ada calon difinitif. Karena kalau kita munculkan sekarang bisa jadi calon tersebut tidak mendapatkan rekomendasi dari partai politik,” tandas Prof Mukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya