SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Yos Johan Utama. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG — Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Yos Johan Utama, melarang nama perguruan tinggi atau institusinya digunakan untuk dukung mendukung calon presiden (capres) tertentu. Menurutnya, Undip merupakan sebuah institusi atau lembaga pendidikan yang bersih dari pengaruh politik praktis.

Hal itu disampaikan Rektor Undip menanggapi deklarasi dukungan yang dilakukan sekelompok orang dengan mengatasnamakan Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi Undip, Unnes, dan UNS Bersama Ganjar, atau Pena Mas Ganjar di Ballroom Hom Hotel Semarang, Jumat (14/7/2023).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Menurut Yos, pilihan calon presiden itu merupakan hak individu atau pribadi yang bersifat rahasia. Oleh karenanya, pilihan itu tidak sepatutnya menggunakan nama Undip yang merupakan institusi atau lembaga pendidikan yang bersifat netral.

“Undip merupakan lembaga pendidikan yang bersifat netral, yang tidak mendukung salah satu calon tertentu. Sebagai perguruan tinggi, Undip fokus pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bersih dari pengaruh partai atau politik praktis lainnya,” tulis Rektor Undip dalam keterangan resminya yang diterima Solopos.com, Kamis (24/8/2023).

Menurut Yos, pilihan calon presiden merupakan pilihan individu, sehingga tidak boleh membawa-bawa nama nama lembaga atas institusi. Apalagi Undip, yang selama ini dikenal sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai Pancasila sehingga mengutamakan netralitas sebagai kampus yang bersih dari pengaruh politik praktis.

“Undip melarang pihak manapun menggunakan nama institusi Universitas Diponegoro dalam upaya memberikan dukungan kepada calon presiden dan atau partai politik manapun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya