SOLOPOS.COM - Aparat Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lahan tepi Sungai Banjaran, Purwokerto, tempat ditemukannya kerangka bayi, Rabu (21/6/2023). (Solopos.com-Humas Polresta Banyumas)

Solopos.com, BANYUMAS — Misteri penemuan kerangka atau tulang empat bayi manusia di lahan tepi Sungai Banjaran, Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), sedikit demi sedikit mulai terkuak. Hal itu menyusul diamankannya seorang perempuan muda berinisial E, 25, yang diduga ibu dari keempat bayi yang kerangkanya dikubur di lahan kosong tersebut.

Kasat Reskrim Polres Banyumas, Kompol Agus Supriadi, mengatakan E ditangkap di rumah salah seorang kerabatnya di Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jumat (22/6/2023) dini hari. Meski telah diamankan, E saat ini statusnya masih sebagai saksi.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Terkait penemuan kerangka manusia diduga bayi ini kami terus melakukan penyelidikan dan ada progres terkait siapa pemilik kerangka ini. Tadi malam sudah kita amankan satu orang perempuan berinisial E, usia 25 tahun. Sejauh ini dia sudah mengakui [ibu dari para bayi yang dikubur],” ujar Agus, Jumat (23/6/2023).

Agus menambahkan saat ini pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan berupa forensik dan tes DNA. Polisi akan mencocokan hasil tes DNA E dengan empat kerangka bayi itu.

“Dari empat kerangka yang kami temukan, yang bersangkutan [E] mengakui itu [bayi] punya dia. Masih kami dalami terkait dengan pemeriksaan forensik, DNA dan mencocokan kerangka dengan saksi yang kami amankan,” ungkapnya.

Polresta Banyumas juga masih mendalami sosok yang telah menghamili E hingga tega menguburkan empat bayi itu di lahan kosong. Meski demikian, polisi belum bisa mendapat keterangan lebih jelas dari E menyusul kondisinya yang masih syok karena perbuatannya diketahui warga dan viral.

“Masih kita dalami [siapa bapak] karena memang yang bersangkutan secara psikologi saat pemeriksaan juga masih berubah-ubah. Yang bersangkutan dalam posisi syok karena kejadian yang viral ini dan diketahui oleh warga setempat. Ini mengangggu psikologinya,” ujar Agus.

Hubungan Terlarang

Informasi yang dihimpun Solopos.com, terungkapnya kasus penemuan kerangka empat bayi itu berawal dari dua pekerja yang tengah menggarap lahan kosong itu. Saat tengah meratakan tanah di lahan itu, mereka menemukan kerangka bayi pada Kamis (15/6/2023).

Sepekan kemudian, penggalian dilanjutkan di lokasi itu dan ditemukan lagi kerangka milik tiga bayi. Berdasarkan temuan itu, polisi pun melakukan penyelidikan dan memeriksa lima saksi. Dari keterangan para saksi menjurus ke satu keluarga yang pernah tinggal di gubug yang ada di lahan tersebut.

Keluarga itu, yakni E dan ayahnya. E dan ayahnya tinggal berdua di gubug itu setelah ibunya pergi. Namun, mereka akhirnya pindah karena warga resah dengan hubungan ayah dan anak yang menjurus ke hubungan terlarang.

Mereka pindah tak jauh dari lokasi tersebut. Namun, mereka mendadak menghilang saat kerangka bayi pertama ditemukan yang membuat kecurigaan warga semakin besar.

Diduga E hamil anak pertama kala usianya 13 tahun. Selama 12 tahun inipulah, E diduga telah melahirkan empat orang bayi, yang seluruhnya dikubur di lahan kosong di tepi Sungai Banjaran, Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya