SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Uswatun Hasanah, saat ditemui wartawan di ruang pertemuan lantai dua kantor Disdikbud Jateng, Rabu (12/7/2023) sore. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Fakta demi fakta dugaan kasus pungutan liar atau pungli berkedok infak di SMK Negeri 1 Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), terus bermunculan. Fakta terbaru menyebutkan jika pungli berkedok infak untuk pembangunan musala di SMKN 1 Sale Rembang itu berasal dari ide Komite Sekolah.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah, kepada wartawan di kantornya, Rabu (12/7/2023). Uswatun mengaku sudah memanggil Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo, yang diduga terlibat pungli.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Dari pengakuan Widodo pula diketahui jika ide menarik pungutan ke siswa untuk pembangunan musala berasal dari Komite Sekolah. Komite Sekolah juga lah yang mendorong Widodo untuk menentukan besaran pungutan yang dibebankaan ke siswa.

“Karena dari BAP [berita acara pemeriksaan], ini ide dari Komite [Sekolah]. Terkait uang Rp130 juta itu, uangnya sudah jadi masjid atau musala. Maka akan dikaji kembali apakah wajib dikembalikan atau tidak,” terang Uswatun.

Mantan Kepala SMA Negeri 1 Purwantoro, Wonogiri, ini juga menyebut uang yang telah dikumpulkan dari pungutan kepada para siswa di SMKN 1 Sale Rembang mencapai Rp130 juta. Uang yang diduga dari hasil pungli Kepala SMK Negeri 1 Sale Rembang itu dikumpulkan sejak kenaikan kelas di tahun 2022.

“Total uangnya sebanyak Rp130 juta, dan sudah terkumpul sejak tahun lalu. Itu dilakukan sama kepala sekolah sejak kenaikan kelas tahun lalu,” kata Uswatun.

Sementara itu, dugaan pungli di SMK Negeri 1 Sale ini terkuak saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melakukan dialog dengan siswi sekolah itu di Pendapa Kabupaten Rembang, Selasa (10/7/2023). Ia semula mempertanyakan apakah para siswi itu diminta membayar selama sekolah di SMK Negeri 1 Sale.

Jawaban para siswi itu membuat Ganjar kaget karena selama ini diminta membayar infak untuk pembangunan gedung, yang ternyata musala. Ganjar pun langsung marah dan mengunggah dialog itu diakun Instagram pribadinya serta mencopot Widodo sebagai Kepala SMK Negeri 1 Rembang karena diduga melakukan pungli.

Ganjar pun langsung banjir dukungan dari netizen dengan sikap tegasnya yang dinilai mampu memerangi pungli di sekolah. Meski demikian, kasus ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut menyusul adanya dugaan peran Komite Sekolah di balik kebijakan pungli di SMK Negeri 1 Sale Rembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya