SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam. (Freepik)

Solopos.com, KUDUS — Peristiwa tragis menimpa tiga dari lima pelajar yang ditemukan meninggal dunia di area persawahan Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang tergenang banjir, Jumat (15/3/2024). Kelima pelajar itu sebelumnya menaiki sampan yang terbalik di area persawahan tersebut.

Seorang warga Desa Kirig, Sutarman, mengungkapkan bahwa tenggelamnya lima pelajar yang bermain sampan diketahui ketika dua anak yang selamat berteriak minta tolong. “Saat itu sekitar pukul 07.00 WIB saya sedang tiduran di rumah, kemudian mendengar teriakan minta tolong, lalu saya bergegas menuju sumber suara,” ujarnya.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Dengan menaiki sampan, Sutarman bergegas menuju lokasi lima pelajar yang sama-sama dari Pondok Pesantren Assa’idiyah tenggelam yang berjarak sekitar 500-an meter dari dataran. Setelah itu, dia menginformasikan kejadian tersebut kepada warga, kemudian diteruskan ke Polsek Mejobo dan Pemerintah Desa Kirig.

Setelah berupaya melakukan pencarian, akhirnya sekitar pukul 09.00 WIB korban yang meninggal ditemukan tidak jauh dari lokasi sampan yang terbalik.

Menurut Kepala Desa Kirig Aris Tiana Birowo, pihaknya menerima laporan santri tenggelam pada hari Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Ia kemudian mengerahkan jajaran bersama warga untuk melakukan pencarian.

Sekitar pukul 09.00 WIB, kata dia, ketiga korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Ketiga korban meninggal, yakni berinisial Af, siswa kelas X SMK Assa’idiyah, Ah siswa kelas XII MA Salafiyah Ahmad Said, dan Mnf siswa kelas 9 SMP IT Assa’idiyah. Dua siswa yang selamat merupakan siswa kelas XI SMK Assa’idiyah.

Kepala MA Ahmad Said, Safua, memperkirakan kasus tenggelamnya siswa di areal persawahan yang tergenang banjir itu terjadi setelah mereka mengaji. Para santri persiapan masuk ke sekolah, sementara sejumlah santri ada yang masih bermain sambil menunggu giliran mandi.

Akan tetapi, kata dia, kelima siswa tersebut justru bermain dengan naik sampan milik warga. Padahal sebelumnya sudah diingatkan temannya yang lain agar tidak bermain sampan karena berbahaya.

Ketika sampai di tengah yang memiliki kedalaman sekitar 2 meteran, sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.

Ketiga korban meninggal, dua di antaranya asal Kabupaten Pati dan satu korban dari Kabupaten Jepara. Dua orang selamat dari Kabupaten Demak dan Pati yang merupakan siswa kelas XI SMK Assa’idiyah.

Setelah ketiga santri ditemukan, dilakukan pemeriksaan oleh dokter dari puskesmas setempat bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Kudus guna memastikan ada tidaknya unsur penganiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya