Jateng
Rabu, 13 Maret 2024 - 03:38 WIB

Uniknya Ramadan di Kampung Melayu Semarang, Buka Puasa dengan Kopi Arab

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga saat berbuka puasa dengan Kopi Arab beserta kudapannya yang disediakan gratis di Masjid Layur, Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (12/3/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Ada nuansa yang berbeda setiap bulan puasa atau Ramadan di Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah (Jateng). Sesuatu yang berbeda itu datang dari sajian kopi Arab yang tersaji saat buka puasa bersama di Masjid Layur.

Solopos.com berkunjung ke Kmapung Melayu, Selasa (12/3/2024) petang atau sesaat sebelum buka puasa. Tampak warga berbondong-bondong mendatangi Masjid Layur, yang masuk sebagai salah satu bangunan cagar budaya.

Advertisement

Masjid yang memiliki menara tinggi ini rupanya punya tradisi unik yang hanya bisa dijumpai saat bulan puasa atau Ramadan. Tradisi unik tu yakni dengan menikmati segelas kopi Arab untuk bukaa puasa.

Ketika suara azan berkumandang, warga yang hadir di masjid baik itu warga sekitar maupun musafir, saling duduk bersila di dalam Masjid Layur. Mereka secara srentak menikmati kopi beraroma rempah beserta kudapan yang disediakan gratis.

“Di sini [Masjid Layur] kalau Ramadan terkenalnya memang kopi Arab. Dan sudah tradisi sejak lama, sebelum kemerdekaan,” kata tokoh setempat, Hamid, Selasa.

Advertisement

Pria berusia 60 tahun itu menceritakan kopi Arab merupakan kopi yang dibuat dengan racikan rempah-rempah. Menjelang waktu berbuka, kopi ini memang disajikan lengkap dengan nasi sekaligus camilan pendamping berupa tiga buah kurma, satu semangka, dan satu roti.

Sedangkan sebutan kopi Arab, berawal dari kebiasaan minum kopi pedagang Arab yang singgah dan berdagang di Semarang lebih dari seabad lalu. Lambat laun, kebiasaan saudagar Arab itu menjadi tradisi yang berjalan sampai sekarang.

“Bau rempah-rempahnya kuat karena kopinya di campur jahe, kayu manis, kapulaga, daun jeruk wangi, cengkeh dan daun pandan. Terus gula jawa juga,” bebernya.

Advertisement

Seorang pendatang, Afzal, tampak lahap menikmati kudapan beserta kopi Arab yang disediakan. Pria berusia 28 tahun asal Magelang itu mengaku baru kali ini menikmati kopi Arab. Ia baru berdomisili di Semarang sekitar 1 tahun terakhir.

“Penasaran [rasa kopi Arab] dan ternyata cocok untuk buka puasa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif