SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah yang kian menggunung di TPA Randukuning Tegalsari, menjadi permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan. (berita.batangkab.go.id)

Solopos.com, BATANG-Daya tampung TPA Randukuning Tegalsari, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diprediksi tinggal enam bulan lagi. Hal ini lantaran tumpukan sampah yang kian menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut menjadi permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan.

Berbagai upaya terus diintensifkan untuk mengurangi debit sampah yang datang tiap hari hingga 115 ton. Dikhawatirkan, apabila masalah sampah ini tidak segera ditangani berdampak pada kapasitas ruang yang tidak mencukupi serta dampak kesehatan bagi lingkungan sekitar.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Kepala UPTD Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang Nur Handayanti mengatakan sejak dibangun tahun 1995 kapasitas TPA Randukuning hanya 53.000 m3. Kini tumpukan sampah sudah mencapai dua kali lipat dari daya tampung semula.

“Diperkirakan daya tampung TPA Randukuning Batang cuma bisa bertahan sampai 6 bulan ke depan. Maka perlu ada pengurangan dari sumbernya,” katanya, saat ditemui di TPA Randukuning, Tegalsari Kabupaten Batang, dikutip dari berita.batangkab.go.id pada Sabtu (4/11/2023).

Mengingat usia daya tampung TPA Randukuning Tegalsari Batang tinggal enam bulan, Pemkab Batang melakukan sejumlah cara agar masalah ini teratasi. Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3, DLH Batang Teguh Santoso menerangkan saat ini DLH sedang berupaya meminta dukungan kepada pemerintah pusat untuk memfasilitasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru, diimbangi dengan optimalisasi TPA Randukuning.

“Semoga di tahun 2024 hingga 2025 ada kejelasan anggaran dan realisasi dari pemerintah pusat, agar memfasilitasi seluruh pembangunan hingga tuntas. Termasuk pengolahan sampah di TPA Randukuning untuk meminimalkan pembuangan sampah secara terbuka,” ujar dia.

Berdasarkan data dari BPS Batang, Sabtu (4/11/2023), volume sampah yang masuk ke TPA Randukuning setiap tahun mengalami kenaikan. Pada 2016 volume sampah yang masuk yaitu 49.189 m3, lalu meningkat menjadi 71.950 m3  pada 2017, naik menjadi 76.513 m3 (2018), 81.632 m3  (2019), 79.692 m3  (2020), 86.664 m3   (2021),  dan 101.596 m3 pada 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya