Solopos.com, GROBOGAN – Rumah Dinas Bupati Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), dikepung banjir setinggi 70 sentimeter (cm) pada Rabu (7/2/2024) sore. Banjir tersebut berasal dari melubernya Sungai Lusi yang berlokasi di sebelah barat kompleks Rumah Dinas Bupati Grobogan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih. Ia mengatakan kondisi banjir itu bahkan membuat akses pengiriman logistik terkendala.
Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan
“Enggak sampai masuk airnya tapi. Soalnya tinggi. Jadi hanya di halamananya, sekitar 70 cm. Tapi kalau di jalan ya lebih mungkin,” ungkap Endang kepada Solopos.com, Rabu.
Endang membenarkan bila Pendapa Kabupaten Grobogan menjadi lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir. Namun, karena kontruksi bangunan kompleks Kantor Bupati, termasuk rumah dinas yang tinggi, air pun tak sampai masuk atau membanjiri pengungsi.
“[Bupati dievakuasi?]. Tidak, kan aman rumahnya, tinggi. Pendapa kabupaten juga tinggi,” ujarnya.
Selain sebagai tempat pengungsian, kompleks Rumah Bupati Grobogan juga difungsikan sebagai Posko Darurat Bencana yang beroperasi 24 jam. Bahkan Bupati Grobogan, Sri Sumarni, disebut selalu siaga terkait kejadian air bah terbesar sepanjang sejarah ini.
“Banjir terbesar ini kayaknya, karena ini sama seperti yang terjadi pada tahun 1996-1997 silam. Dampaknya luas,” imbuhnya.
Tercatat hingga Rabu sore ini sudah ada 64 desa dari 16 kecamatan di Kabupaten Grobogan dilanda banjir sejak Senin (5/2/2023) dini hari. Kendati memasuki hari ketiga ini banjir di belasan kecamatan tersebut sudah mulai surut, jumlah kecamatan dan desa yang tergenang banjir belum ada penurunan atau sama seperti kemarin.
Diberitakan sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi sejak tiga hari terakhir membuat sejumlah tanggul di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), kembali jebol. Imbasnya, hingga Rabu (7/2/2024) sore ini banjir setinggi 30-70 sentimeter (cm) masih menggenangi 63 desa dari total 16 kecamatan yang terdampak.