SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memanen durian malika di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Jumat (27/10/2023). (Istimewa/Instagram @pemerintahkotasemarang)
Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita memanen durian malika di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Jumat (27/10/2023). Durian malika merupakan jenis durian unggul yang didukung penuh perkembangannya oleh Pemkot Semarang.
Informasi Mbak Ita berkunjung dan panen durian di Kelurahan Kandri itu diunggah di Instagram @pemerintahkotasemarang, Jumat (27/10/2023). Durian malika sudah diduplikat hingga 22 duplikat.
Diketahui, pohon induk durian malika di Kelurahan Kandri itu sudah berusia 200 tahun. Saat ini, budi daya pohon durian malika sudah memasuki tahap panen.
“Saya hari ini datang ke Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati. Ini sudah tahapan panen dari durian malika,” kata Mbak Ita di @pemerintahkotasemarang, Jumat.
Mbak Ita mengatakan durian malika sudah memperoleh sertifikat dari Pemkot Semarang. Artinya durian malika sudah milik aset pemkot.
“Ini yang perlu di-support,” katanya.
Dikutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Kelurahan Kandri telah ditetapkan sebagai desa wisata dengan berbasis daya tarik alam dan daya tarik budaya. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 556/407 Tanggal 21 Desember 2012.
Potensi wisata alam di Kelurahan Kandri berupa Objek Wisata Gua Kreo yang terletak di sebuah pulau kecil di tengah Waduk Jatibarang, dihuni oleh ratusan monyet ekor panjang yang sudah jinak.
Potensi wisata buatan berupa Waduk Jatibarang yang dilengkapi dengan adanya perahu wisata, Plaza Kandri, dan lokasi pemancingan. Berikutnya, potensi wisata minat khusus berupa ekowisata dan eduwisata yang dikemas dalam paket wisata bagi rombongan anak usia pra-sekolah dan usia sekolah, mulai dari SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.