SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis memegang tulisan Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kembali bertambah menjadi 10 kasus. Sehari sebelumnya, kasus positif Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah ini hanya ada 3 kasus.

Berdasarkan data dari situs siagacoronasemarangkota, hingga Selasa (12/12/2023) tercatat sudah ada 10 kasus positif Covid-19. 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari laman itu tercatat, 9 kasus merupakan warga Kota Semarang, sementara 1 kasus lainnya merupakan luar warga Kota Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochammad Abdul Hakam membenarkan informasi itu. Kasus baru itu merupakan pasien yang habis melakukan perjalanan dalam kota di Indonesia.

“Iya (sekarang kasusnya 10). Kebanyakan) pelaku perjalan, tapi bukan (dari luar negeri),” katanya kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Ia menjelaskan, dari 10 kasus yang saat ini ada di Kota Semarang, dua pasien masih mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara delapan pasien lainnya menjalani isolasi mandiri.

“Dua orang dirawat di rumah sakit,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan ada tiga kasus Covid-19 di wilayahnya. Kasus pertama adalah seorang perempuan di wilayah Sendangmulyo, Tembalang.

“Tidak ada perjalanan ke luar negeri, tapi ada kontak ke temannya yang habis pengobatan ke Singapura,” ujarnya, dalam jumpa pers, Senin (11/12/2023).

Kasus kedua ini muncul gejala batuk, demam, flu dan merasakan anosmia. Tidak ada kontak erat keluarga. 

“Pergi bersama 3 rekan yang lain, diketahui 1 orang terkonfirmasi Covid-19 dan 2 orang lainnya sudah diperiksa antigen hasil negatif,” jelasnya.

Kasus terakhir, yakni rekan seperjalanan kasus kedua. Warga Banyumanik bersama dengan warga Mijen itu baru saja pulang dari Singapura dan merasakan gejala batuk dan pilek.

“Sementara yang ketiga adalah perempuan, jadi memang tiga-tiganya perempuan berusia 43 tahun dari Banyumanik. Dia teman perjalanan dari kasus yang kedua. Merasakan gejala batuk-pilek dari 3 Desember dan kontak erat suami dan keluarga. Mereka sudah dites PCR dan hasilnya negatif,” sebutnya.

Dengan adanya kasus ini, pihaknya akan kembali melakukan pemantauan bagi para pendatang terutama dari luar negeri. Jika bergejala akan dites dan jika positif maka di-tracing dan tatalaksana mengikuti kondisi pasien.

“Namun, masyarakat tidak perlu panik, yang diperlukan saat ini adalah kewaspadaan. Sadar diri, kalau sakit, segera periksa ke layanan kesehatan, istirahat, makan bergizi dan pakai masker jika harus kontak dengan orang lain,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya