SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wisata Magelang dimeriahkan dengan pergelaran Festival Lima Gunung.

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Kesenian Obros, sebuah tradisi budaya masyarakat untuk melakukan dakwah Islam, dipentaskan dalam Festival Lima Gunung XIV di kawasan Gunung Andong, di Dusun Mantran Wetan, Desa Girireji, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2015).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Kemungkinan saat ini, tinggal satu kelompok ini di Indonesia yang masih melestarikan kesenian ‘Obros’ ini,” kata seorang pegiat Kelompok Kesenian “Obros” Dusun Petugan, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Nur Wulan Yulianing, di sela pementasan kesenian tersebut di Magelang.

Para penari dan penembang pengiringnya mengenakan pakaian warna-warni bernuansa islami ala Timur Tengah, antara lain berjubah panjang, mengenakan properti tasbih ukuran besar-besar dikalungkan di lehernya, berkacamata, dan bersurban. Jumlah penari, penembang, dan penabuh alat musik pengiring yang mencapai 30 orang sebagian berusia tua, atau di atas 50 tahun.

Sejumlah nomor gerak tarian dan lagu-lagu selawat berisi dakwah mewarnai gerakan tarian selama sekitar 20 menit tersebut, sedangkan alat musik pengiringnya adalah rebana dan jedhor.

Nur Wulan menjelaskan kesenian tersebut semula berkembang di lingkungan Pondok Pesantren, khususnya di Jambu, Ambarwa, Kabupaten Semarang, Jateng. Oleh seorang santri ponpes tersebut, Baderan (almarhum), pada 1959 dikembangkan di Dusun Petugan dan diterima masyarakat setempat.

“Pada 1985 kemudian resmi terbentuk organisasi kesenian yang diberi nama Obros,” tuturnya.

Obros, katanya, berasal dari kata “Baroso” yang dalam bahasa Jawa dimaksud sebagai “Belangno sopo siro”, yang artinya perintah tentang pembauran dengan masyarakat yang beragam.

“Maksudnya, membaurlah kami di dalam lingkup yang beraneka ragam, namun bisa menyatukan tujuan sesuai dengan lambang negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Ia mengaku selama ini kelompoknya sering mementaskan kesenian Obros di sejumlah ponpes di Kecamatan Tempuran, Salaman, Tegalrejo (Kabupaten Magelang), dan Bergas (Kabupaten Purworejo), serta Yogyakarta.

Festival Lima Gunung XIV diselenggarakan oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) di dua lokasi, yakni di Dusun Mantran Wetan (Gunung Andong) dan Dusun Tutup Ngisor, Desa Girirejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pada Jumat-Senin (14-17/8/2015).

Panitia memperkirakan festival tersebut menampilkan 800-1.000 seniman yang juga anggota komunitas, berbagai kelompok kesenian di desa-desa sekitar lokasi festival, serta mereka yang datang dari berbagai kota dan luar negeri.

Agenda festival, antara lain pementasan tarian tradisional, kontemporer, dan kolaborasi, pentas musik, pembacaan musikalisasi puisi, pameran seni rupa, kirab budaya, peluncuran buku, sarasehan dan pidato kebudayaan, serta peringatan HUT Ke-70 RI.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Mobil Listrik XPeng Bersaing Ketat dengan Tesla di Eropa

Mobil Listrik XPeng Bersaing Ketat dengan Tesla di Eropa
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Minggu, 5 Mei 2024 - 17:12 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Mobil listrik Xpeng P7. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Ternyata mobil listrik Tesla tidak terlalu mendominasi di Eropa. Perang antara produsen kendaraan elektrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla dan juga XPeng asal Cina masih terus berlanjut ke daratan Eropa, ketika XPeng membuka buku pemesanan untuk SUV Coupe G6 yang mendapatkan hasil yang cukup positif.

Carnews China mengabarkan pada Sabtu (4/5/2024) waktu setempat bahwa pemesanan untuk kendaraan ini telah dibuka di Belanda, Norwegia, Denmark, dan Swedia dan ini merupakan mobil bermerek XPeng ketiga yang ditawarkan di Eropa. XPeng G6 mengalahkan Tesla Model Y, dengan tujuan untuk mendapatkan bagian dari pangsa pasarnya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Perusahaan rintisan yang fokus dengan otomotif sejak 2014 ini, terkenal dengan julukan “Tesla Tiongkok”. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penjualan XPeng menurun di Cina karena persaingan yang ketat dan perang harga yang terjadi di sana.

Koran Solopos

Meski begitu, perusahaan tersebut tidak ingin menyerah begitu saja. Tahun lalu, merek ini meluncurkan model terbarunya, XPeng G6, yang ditujukan untuk menyaingi Tesla Model Y.

Pada pertengahan hingga akhir tahun 2023, XPeng G6 terjual lebih dari 7.000 unit setiap bulannya. Namun volume penjualan G6 turun menjadi 1.000 -2.000 unit pada tahun 2024. Jadi, XPeng gagal dalam persaingan melawan Model Y di pasar domestik (Cina).

Namun kini, mereka ingin membalaskan dendam kekalahan tersebut di Eropa. XPeng G6 tersedia dipesan di empat negara Eropa: Norwegia, Denmark, Swedia, dan Belanda. Tahun lalu, para pejabatnya juga mengumumkan rencana untuk memasuki Inggris, Jerman, dan Prancis. Penjualannya akan dimulai akhir tahun ini.

Emagazine Solopos

Seperti yang diharapkan, XPeng G6 Eropa memiliki label harga terendah di Norwegia. Di sini, mereka hanya menjual dengan harga USD37.700. Namun Tesla Model Y juga relatif murah dengan harga yang setara yakni mulai dari USD37.700. Jadi, harga G6 dan Model Y di Norwegia setara.

Di Swedia, G6 entry-level berharga USD49.100. Sebagai perbandingan, Model Y level awal mulai dari USD49.500. Sedangkan untuk Belanda, G6 berharga 42.990 euro, untuk Model Y mulai dari 45.990 euro. Di Denmark, G6 mulai dari USD49.050.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Alasannya Merugi Bertahun-tahun

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Alasannya Merugi Bertahun-tahun
author
Abdul Jalil Minggu, 5 Mei 2024 - 17:11 WIB
share
SOLOPOS.COM - Koleksi sepatu Bata. (Istimewa)

Solopos.com, PURWAKARTA – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) secara resmi menutup operasional pabrik sepatunya yang berada di Purwakarta, Jawa Barat, pada 30 April 2024. Perusahaan alas kaki itu mencatatkan kerugian bertahun-tahun.

Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya, tetapi kerugian tidak bisa dihindarkan. Selain itu, tantangan industri akibat pandemi Covid-19 hingga perubahan perilaku konsumen terlampau cepat hingga tak mampu dibendung.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di Pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun,” kata Hatta yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/5/2024).

Hatta menjelaskan kapasitas produksi di pabrik Purwakarta jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Tanah Air.

Koran Solopos

“Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tuturnya.

Menyusul kabar tersebut, unggahan karyawan BATA saat hari terakhir bekerjanya viral melalui akun @jabodetabek24info, Sabtu (4/5/2024). Dalam unggahan video tersebut terlihat ratusan karyawan pabrik BATA di Purwakarta pergi meninggalkan area pabrik.

“Selamat tinggal Bata. Selamat tinggal Bata,” kata karyawan yang merekam video tersebut.

Emagazine Solopos

Dalam catatan Bisnis.com, produsen sepatu merek Bata, membukukan kerugian sebesar Rp105,91 miliar sepanjang 2022 atau membengkak sebesar 106,85% dari rugi bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp51,20 miliar.

Produsen sepatu asal Republik Ceko tersebut membukukan penjualan bersih sebesar Rp643,45 miliar, naik 46,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp438,48 miliar pada periode tersebut.

Sementara itu, pada Januari-September 2023 tercatat kerugian BATA mencapai Rp80,65 miliar atau meningkat 294,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,43 miliar.  Sedangkan, penjualan bersih BATA pada periode tersebut turun 0,42% menjadi Rp488,47 miliar atau lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp490,57 miliar.

Interaktif Solopos

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, 4 Tahun Merugi



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Keseruan Perang Bubuk Warna-warni di Festival Holi Batam

Keseruan Perang Bubuk Warna-warni di Festival Holi Batam
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Minggu, 5 Mei 2024 - 16:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah warga dan wisatawan saling melemparkan bubuk warna-warni saat Festival Holi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (5/5/2024). (Antara/Teguh Prihatna)

Solopos.com, BATAM — Sejumlah warga dan wisatawan saling melemparkan bubuk warna-warni sambil menari saat Festival Holi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (5/5/2024).

Kegiatan budaya yang digelar oleh ekspatriat atau warga negara asing (WNA) India tersebut merupakan festival warna musim semi yang dirayakan di India, Nepal dan Bangladesh.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Acara yang pertama kali digelar di Batam itu sekaligus menjadi ajang menggeliatkan sektor pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Koran Solopos

Festival dimeriahkan berbagai acara yakni mulai dari Yoga, Flower Offering Ceremony & Start of Indian Cultural Show, Traditional Melayu welcoming dance (Tari Sekapur Sirih), Traditional Indian welcoming dance (Odissi), Inauguration of Holi festival by VIPs’ (Batam Mayor), Live Kirtan (Music Festival) Performances hingga Colour Throwing Event.

Sejumlah warga dan wisatawan menari saat Festival Holi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (5/5/2024). (Antara/Teguh Prihatna)

 

Emagazine Solopos

Sejumlah warga dan wisatawan merayakan Festival Holi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (5/5/2024). (Antara/Teguh Prihatna)

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories