SOLOPOS.COM - Mahasiswa saat membeli minuman di food truck yang dikelola mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah, UIN Salatiga. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGAMahasiswa Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah UIN Salatiga berinovasi memanfaatkan food truck untuk praktik wirausaha. Pengembangan food truck ini dilakukan dengan menjalin kerja sama Dompet Dhuafa.

Food truck yang dikelola para mahasiswa tersebut merupakan bagian dari pengembangan mahasiswa dalam menjalankan praktik berwirausaha secara langsung di lingkungan kampus setempat. Tak tanggung-tanggung, omzet dari food truck ini ternyata telah mencapai Rp20 juta setiap bulannya.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Salah seorang dosen pembimbing, Astaria Eka, mengatakan ide awal adanya food truck itu dari mahasiswa PMI dengan konsentrasi kewirausahaan Islam.

“Awalnya dari mata kuliah inovasi bisnis. Kemudian melihat aset mangkrak [mobil truk] dan izin ke kampus. Sehingga bisa terwujud ini,” kata Eka kepada Solopos.com, Senin (12/6/2023).

Semula ada 11 mahasiswa yang tergabung dalam program ini. Mereka patungan Rp20.000. Di samping itu terdapat juga bantuan modal dari Eka. Setelah beberapa bulan, perputaran uang kian kencang. Omzetnya pun bisa mencapai Rp20 juta.

“Program ini baru berjalan dua semester ini. Bagi hasil per semester. Mereka secara bergantian menjaga food truck ini. Dari Rp20.000 akhir tahun kemarin, mereka sudah untung,” ungkap Eka.

Salah seorang mahasiswa, Wahyu Akbar Wicaksono, mengaku sangat terbantu dengan adanya program inovasi wirausaha ini. Semula, dirinya mengaku sempat kesulitan mengatur waktu kuliah dengan menjaga food truck.

“Ya awalnya sempat sulit mengatur waktu. Tapi setelah berjalan akhirnya bisa menyesuaikan,” kata mahasiswa PMI semester 6 ini.

Diakuinya dengan program ini ia lebih bisa mengetahui teori saat kuliah dengan berpraktik langsung di lapangan. Hal itu mulai dari cara menghitung modal, pendapatan, omzet per bulan.

Termasuk juga saling berkoordinasi satu sama lain. Hasil dari food truck ini dianggap cukup membantu dirinya mendapatkan uang saku.

Saat ini, food truck itu buka setiap Senin-Jumat mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB. Sebagian besar yang dijual adalah makanan ringan dan minuman.

Meskipun berkonsep food truck, namun saat ini warung itu tidak untuk keliling.

“Ya ini tempatnya cukup strategis juga. Paling ke depannya kami bisa keliling begitu saat Sabtu dan Minggu. Agar menjangkau lebih jauh ke kampus I atau di jalan lingkar,” tandas Wahyu.

Selain menyediakan berbagai makanan dan minuman, pengelola food truck juga meminjamkan buku bacaan untuk dibaca sambil menunggu kelas selanjutnya.

“Ada beberapa buku bacaan juga yang bisa dibaca. Bisa sambil nongkrong sekalian membaca sambil nunggu kelas juga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya