SOLOPOS.COM - Foto bersama pimpinan UKSW Salatiga dan BCA dalam acara Kuliah Umum Program Bank Central Asia (BCA) Berbagi Ilmu, Senin (6/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 1.600 mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memenuhi Balairung Universitas untuk menghadiri Kuliah Umum Program Bank Central Asia (BCA) Berbagi Ilmu, Senin (6/11/2023).

Kuliah umum dengan tajuk Survival Leadership, Now Normal People First tersebut diberikan oleh Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono.

Program BCA Berbagi Ilmu meneruskan rangkaian kegiatannya ke sejumlah kota, termasuk di Salatiga. Kini, giliran mahasiswa UKSW yang berkesempatan mendapatkan bekal ilmu dari kuliah umum tersebut.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (WR KK,) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA) membuka kuliah umum dengan penuh antusias dan juga apresiasi. WR KK Yafet Yosafet Wilben Rissy menuturkan kuliah umum ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk belajar dari BCA.

“Kuliah umum ini adalah kesempatan yang sangat baik. Kalian dapat belajar bagaimana untuk survive dan belajar dari salah satu bank terbaik,” ungkapnya.

Membuka kuliah umumnya, Armand W. Hartono menyatakan kepada mahasiswa bahwa yang terpenting dalam hidup adalah kehidupan itu sendiri. Tak melulu bicara soal perbankan, Armand W. Hartono juga memberikan tips bagaimana dapat survive dalam kehidupan bagi mahasiswa.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa survive dalam segala situasi. Jangan sengsara,” tandas pria yang meraih gelar Master of Science di bidang Engineering Economic-System and Operation Research (1997) di Stanford University, Amerika Serikat ini.

Mengawali kariernya di BCA pada tahun 2004 sebagai Kepala Perencanaan dan Pembinaan Wilayah BCA, Armand W. Hartono telah mengalami berbagai pasang surut situasi. Dengan kiprahnya menjadi pemimpin, wakil presiden direktur BCA ini menyatakan bahwa banyaknya masalah menjadikan punya banyak solusi dan inovasi.

“Dunia selalu berubah. Maka dari itu kita harus punya mindset untuk survive. Jika ada masalah, bereskan masalahnya,” tuturnya.

Armand W. Hartono mengatakan pemimpin harus cepat beradaptasi. Ia juga menekankan prinsip leadership dengan semboyan terkenal Ki Hajar Dewantara yang berbunyi Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Dikatakannya, semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak sehingga pemimpin harus menjadi contoh. Ia juga menekankan pentingnya keterampilan kepemimpinan di era yang penuh perubahan dan ketidakpastian ini.

Lebih lanjut, pria yang telah 19 tahun berkecimpung di dunia perbankan ini turut mengisahkan bagaimana BCA mampu menjadi bank nomor satu di Kawasan Asia Tenggara. Di antaranya dengan terus mendengarkan feedback dari nasabah.

Untuk survive, pengalamannya adalah dengan mendengarkan nasabah dan timnya. Hal inilah yang mendorong BCA untuk terus berinovasi.

Di akhir kuliah tamu tersebut, Armand W. Hartono mengingatkan mahasiswa atas seberapa berharganya kehidupan mereka.

“Hidupkanlah karunia-karunia yang kalian miliki untuk survive. Enjoy passion yang kalian miliki, bangun pertemanan, pelajari ilmu sebanyak mungkin,” pesannya.

Selain diisi dengan pemaparan materi, kuliah tamu juga diisi dengan materi product knowledge BCA dan sharing kepada mahasiswa, pembagian doorprize, serta penyerahan cendera mata antara UKSW dan BCA.

Acara kuliah umum ini turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur dan Perencanaan (WR KIP), Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D., Ak; Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (WR RIK), Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom; serta Rektor UKSW Periode 1983-1993 Prof. Dr (HC) Willi Toisuta, Ph.D; sejumlah pimpinan BCA; serta tamu undangan lainnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya