Jateng
Rabu, 29 November 2023 - 15:40 WIB

2 Budayawan Kondang Ini Hadir di UIN Salatiga, Bicara Peran Generasi Z & Budaya

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Budayawan dan sastrawan Sosiawan Leak saat memberikan materi dalam seminar nasional yang diselenggarakan Dema UIN Salatiga, Selasa (28/11/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Peran pemuda, khususnya generasi Z dalam melestarikan budaya dirasa sangat penting di tengah gempuran budaya asing.

Hal itu yang mendasari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menyelenggarakan seminar nasional dengan menghadirkan dua budayawan kondang, yakni Sosiawan Leak dan Yasser Arafat.

Advertisement

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium UIN Salatiga pada Selasa (28/11/2023) itu, sastrawan dan budayawan, Sosiawan Leak memberikan pemaparan pentingnya generasi Z untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya. Salah satu hal yang mudah dilakukan adalah nilai sopan santun dalam berbahasa.

“Nilai sopan santun berbahasa juga menandakan bahwa orang tersebut menggunakan bahasa sebagai sarana yang memiliki nilai budaya,” kata Sosiawan Leak dalam seminar pada Selasa (28/11/2023).

Advertisement

“Nilai sopan santun berbahasa juga menandakan bahwa orang tersebut menggunakan bahasa sebagai sarana yang memiliki nilai budaya,” kata Sosiawan Leak dalam seminar pada Selasa (28/11/2023).

Generasi sekarang tidak harus membandingkan antara kebudayaan satu dengan kebudayaan lain. Sebab, semuanya lahir dari nilai-nilai waktu dan tempat, di mana masyarakat itu hidup. Sehingga tidak bisa dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.

Sementara itu, budayawan dan peneliti Yaser Arafat lebih menyoroti pengaruh budaya dengan masuknya teknologi dan penguasaan ekonomi dari luar, seperti Eropa, China, maupun Korea.

Advertisement

“Nah dari semua yang masuk maka anak muda harus bisa mengontrol serta mengkombinasikan antara budaya lokal dan luar,” terang Yaser.

Dijelaskan, perubahan kebudayaan yang hilang saat ini ada bersifat diperbaharui dan dipertahankan keasliannya. Salah satu agar tidak hilang atau tergerus teknologi maka gerakan kembali komunal atau komunitas, seperti kenduren atau perkumpulan antarmasyarakat di lingkungan terdekat harus kembali diadakan.

“Cara lainnya adalah membawa generasi Z langsung ke tempat yang ingin diperkenalkan kebudayaan. Cara terakhir, yakni dengan cara membebaskan ruang-ruang tanpa teknologi agar bisa bersosialisasi dengan sekitar,” jelas Yaser.

Advertisement

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, UIN Salatiga, Dr. Suwardi, meminta mahasiswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan seperti ini. Sebab, kegiatan-kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa.

“Pesan saya sebagai pimpinan, mumpung ada kesempatan, setiap ada kesempatan yang kaitannya dengan pengembangan kompetensi diusahakan selalu ikut,” kata Suwardi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif